Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saan Berkawan Dekat dengan Chandra

Kompas.com - 22/08/2011, 18:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR asal fraksi Partai Demokrat, Saan Mustofa, mengaku berkawan akrab dengan Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah. Saan mengenal Chandra sejak sama-sama masih berstatus mahasiswa.

Pada 2007, dia pernah mengadakan pertemuan dengan Chandra. "Saya kawan dekat Pak Chandra sejak zaman mahasiswa. Saya di Sekretaris Umum Senat Mahasiswa IKIP Bandung, Pak Chandra Senat mahasiswa UI. Kami selalu ada pertemuan, demo bareng, apa bareng," kata Saan seusai menjalani pemeriksaan Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi sekitar tiga jam di gedung KPK Jakarta, Senin (22/8/2011).

Saan dimintai keterangan Komite Etik terkait Chandra dan pertemuan M Nazaruddin, tersangka kasus dugaan suap wisma atlet dengan mantan Deputi Penindakan KPK, Ade Rahardja. Saan pernah mengikuti pertemuan Nazaruddin dengan Ade selama dua kali di tahun 2010. Pertemuan tersebut, kata Saan, tidak ada urusannya dengan Partai Demokrat.

Terkait Chandra, Saan mengaku bahwa pertemuannya dengan Chandra pada 2007 hanya sebatas silaturahmi yang tidak berkaitan dengan Nazaruddin ataupun seleksi calon pimpinan KPK. Saat itu, Saan belum menjadi anggota DPR.

Sementara perkenalan Saan dengan Ade terjadi pada saat Ade menjabat Kepala Polsek Bandung Tengah, sementara Saan masih menjadi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam cabang Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com