Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Bermasalah Masih Diloloskan

Kompas.com - 18/08/2011, 07:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru akan menyerahkan delapan nama calon pimpinan KPK ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (18/8/2011) ini. Akan tetapi, dari 10 calon pimpinan yang mengikuti seleksi terakhir di panitia seleksi yakni wawancara, terdapat dua nama yang diisukan bakal lolos delapan besar, yakni Aryanto Sutadi dan Zulkarnain.

Aryanto pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Pembinaan Hukum Polri dan memiliki pangkat terakhir Inspektur Jenderal (bintang dua). Sementara Zulkarnaen pernah menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

Saat wawancara, Aryanto mengatakan rekening petinggi Polri baru bisa dibilang gendut jika mencapai Rp 10 miliar. Dia juga mengaku kadang menerima pemberian pihak tertentu sebagai ungkapan terima kasih atas apa yang sudah dikerjakan. Dalam sesi wawancara, Aryanto juga mengaku punya 10 rekening atas namanya.

Sementara itu, Zulkarnaen saat diklarifikasi pansel sempat membantah tudingan seringnya mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3). Dia juga membantah menghentikan kasus Lumpur Lapindo.

Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesian Corruption Watch Febri Diansyah mengatakan, sangat menyedihkan jika Pansel Pimpinan KPK masih meloloskan calon pimpinan yang bermasalah. Apalagi publik sebenarnya sangat berharap di tingkat pansel delapan nama calon pimpinan yang dikirimkan seharusnya tak lagi menyimpan masalah. Ini mengingat empat nama pimpinan KPK yang dipilih dari delapan calon tersebut ditentukan DPR. "Menyedihkan, pansel masih meloloskan calon yang bermasalah," kata Febri.

Peneliti ICW Tama S Langkun mengatakan, yang menarik dari calon-calon yang dinilai bermasalah tersebut adalah saat pansel menanyakan rekam jejak mereka yang dinilai bermasalah, tak banyak yang dibantah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

    Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

    Nasional
    Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

    Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

    Nasional
    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Nasional
    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Nasional
    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    Nasional
    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Nasional
    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Nasional
    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Nasional
    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    Nasional
    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    Nasional
    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Nasional
    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com