Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Pemulangan Umar Patek Lama?

Kompas.com - 11/08/2011, 15:17 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mba'i mengatakan, pemulangan terduga teroris Umar Patek terkesan agak lama, karena Pakistan mempunyai kepentingan tersendiri. Menurutnya, adanya pelanggaran yang dilakukan Patek di Pakistan, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan terhadap dirinya.

"Dia (Patek) merupakan warga negara kita, namun kita tetap harus menghormati yuridiksi negara lain," ujar Ansyaad kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (11/8/2011).

Lebih lanjut, menurut Ansyad, Patek tidak terlibat dan tidak terbukti dalam keterlibatannya pada pelatihan terorisme di Aceh. "Dia (Patek) memang sempat bersama-sama Dulmatin sebelum berangkat ke Pakistan, tapi dia terbukti tidak terlibat di pelatihan di aceh," kata Ansyaad.

Umar Patek mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 07.00 pagi ini dan langsung dibawa ke rumah tahanan Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Ansyaad mengatakan, proses pemulangan tersebut melalui deportasi biasa. Setelah tiba, menurutnya, Patek akan langsung diperiksa terkait kasus yang menjeratnya, diantaranya adalah kasus Bom Bali tahun 2002 dan Bom Natal tahun 2005.

"Diperiksa, lalu diajukan ke pengadilan. Dan tentu pemeriksaan dimulai hari ini," kata Ansyaad.

Seperti diberitakan, Umar Patek diduga telah merancang sejumlah bom yang digunakan dalam serangan bunuh diri di dua klub malam di Bali yang menewaskan 202 orang, kebanyakan korban adalah wisatawan Australia.

Kepala Patek dihargai 1 juta dollar AS ketika ia ditangkap di kota Abbottabad Pakistan pada 25 Januari lalu, empat bulan sebelum Osama bin Laden tewas di kota yang sama dalam suatu serangan pasukan khusus AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

    Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

    Nasional
    Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

    Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

    Nasional
    Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

    Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

    Nasional
    Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

    Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

    Nasional
    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Nasional
    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Nasional
    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Nasional
    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Nasional
    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Nasional
    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Nasional
    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Nasional
    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Nasional
    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Nasional
    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com