JAKARTA, KOMPAS.com -- Komisi Pemberantasan Korupsi tak bisa menjawab pertanyaan, mengapa buronannya yang sehat dan segar bugar, seperti mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin bisa dengan mudah tertangkap, sementara buronan KPK lainnya yang sakit dan pelupa seperti tersangka kasus suap cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia, Nunun Nurbaeti, malah hingga kini masih tak terlacak.
Juru Bicara KPK Johan Budi kepada Kompas di Jakarta, Selasa (9/8/2011) malam, menyatakan tak tahu mengapa Interpol bisa lebih dulu menangkap Nazaruddin dibanding Nunun. Padahal seperti halnya Nazaruddin, KPK juga telah meminta Polri memasukkan Nunun ke red notice, alias daftar orang yang diburu Interpol.
"Yah saya enggak tahu kenapa bisa begitu," ujar Johan.
Saat ditanya apakah Nunun yang walau pun sakit dan pelupa sulit ditangkap karena dia adalah istri mantan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal (Purn) Adang Darajatun, Johan hanya mengatakan, sampai saat ini KPK tetap memperlakukan setiap buronannya sama.
Johan menyatakan, baik Nazaruddin maupun Nunun juga telah diminta oleh KPK agar masuk dalam daftar red notice Interpol. "Pokoknya kami juga tetap serius mencari buronan yang belum bisa kami tangkap," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.