JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum tertangkap Interpol di Cartagena, Kolombia, Minggu (7/8/2011), tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011, M Nazaruddin, mengaku tengah melakukan negosiasi pembelian pesawat jet. Menteri Koordiantor Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengaku tak tahu bahwa mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat itu tengah menjajaki pembelian pesawat.
"Saya tidak tahu," kata Djoko kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (9/8/2011).
Sebelumnya, menurut keterangan Duta Besar Indonesia untuk Kolombia Michael Menufandu, Nazaruddin, yang masuk ke Kolombia dengan menggunakan paspor palsu atas nama M Syahruddin, berada di negara tersebut untuk tujuan bisnis.
"Katanya, dia mau berbisnis di Kolombia. Dia mengaku mengikuti perkembangan bisnis di sini, cukup baik," kata Michael.
Sementara itu, Djoko, ketika ditanya apakah Nazar dibawa ke Tanah Air dengan menggunakan pesawat komersial atau sewaan, mengaku belum mengetahuinya. "Itu teknis, ya," katanya.
Saat ini Nazaruddin masih ditahan oleh kepolisian Kolombia. Djoko mengungkapkan, guna menjamin keselamatannya, keadaan Nazaruddin dipantau setiap dua jam sekali. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga meminta agar yang bersangkutan diberikan perlindungan.
"Banyak orang tak nyaman dengan tertangkapnya yang bersangkutan. Mari kita beri mandat kepercayaan kepada penegak hukum untuk menegakkan hukum seadil-adilnya dan seobyektif-obyektifnya sehingga kita bisa mendapatkan kebenaran yang sejati," kata Presiden seusai menghadiri acara buka puasa bersama di Markas Besar TNI di Jakarta, Senin (8/8/2011) kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.