Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMI Siap Berangus Pengemplang Pajak

Kompas.com - 06/08/2011, 08:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jika terpilih menjadi presiden pada Pemilu 2014, salah satu sektor yang akan dibenahi mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati adalah penerimaan negara dari sektor pajak. Sri Mulyani dikabarkan siap memberangus para pengemplang pajak, baik individu maupun korporasi besar yang ditengarai melakukan patgulipat dengan mafia pajak.

Ketua Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) Damianus Taufan mengatakan, apabila Sri Mulyani menjadi presiden, dipastikan dia akan berani berhadapan dengan siapa pun yang mencoba memanipulasi pajak, termasuk para pengemplang pajak yang menjadi politisi atau anggota DPR.

"Ya, itu sudah risiko yang harus dihadapi ketika ingin memperbaiki penerimaan negara di sektor pajak," kata Taufan kepada Kompas, Jumat (5/8/2011) malam.

Partai SRI merupakan partai baru pengusung Sri Mulyani menjadi calon presiden pada Pemilu 2014. Taufan menambahkan, dengan pengalamannya selama memimpin Kementerian Keuangan, Sri Mulyani pasti sangat paham membenahi struktur penerimaan negara dari sektor pajak. Dia yakin, Sri Mulyani tak akan berkompromi terhadap para pengemplang pajak jika sudah menyangkut kewajiban mereka terhadap negara.

Menurut dia, Partai SRI memang berkepentingan terhadap perbaikan penerimaan negara di sektor pajak. Salah satu misi Partai SRI jika berkuasa adalah memperbaiki distribusi pendapatan masyarakat Indonesia melalui sektor pajak dan penerimaan negara yang lain.

"Saat ini 80 persen APBN kita dibiayai dari pajak. Itulah pentingnya memperbaiki penerimaan negara di sektor ini. Kami merasa kemampuan Ibu Sri Mulyani untuk ini sudah teruji ketika beliau menjabat Menteri Keuangan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com