Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tak Khawatirkan Sri Mulyani

Kompas.com - 04/08/2011, 17:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Taufiq Kiemas mengatakan tak mengkhawatirkan kemungkinan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masuk pada bursa calon presiden pada Pemilu 2014.

Partai Serikat Rakyat Independen yang baru berdiri ini ingin mengusung direktur pelaksana Bank Dunia tersebut sebagai calon presiden. PDI-P, sambung Taufiq, menyambut baik kehadiran partai-partai politik baru lainnya, seperti Partai Nasional Demokrat.

"Masa (PDI-P) terancam," kata Taufiq kepada para wartawan di sela-sela acara pertemuan konsultasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan para pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/8/2011).

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, setiap warga negara berhak memilih dan dipilih pada pemilihan presiden. Namun, Agung mengingatkan, orang tersebut harus terlebih dahulu dinyatakan lolos verifikasi.

Sementara itu, Sri Mulyani, ketika dikonfirmasi terkait hal ini, belum dapat menyampaikan tanggapannya. "Terima kasih atas kiriman pertanyaannya. Saat ini saya sedang dalam kesibukan luar biasa di kantor sehubungan dengan awal tahun anggaran di sini. Mohon maaf, belum bisa memberikan komentar atau jawabannya," tulis Sri Mulyani saat dikirimi e-mail oleh Kompas, Selasa (2/8/2011).

Saat dihubungi lewat telepon di rumahnya di Washington DC, menjelang tengah malam, Senin (1/8/2011), Sri Mulyani memang mengaku belum ingin tidur. "Ini saya baru mau bekerja mengejar laporan awal tahun," ujar Sri Mulyani kepada Kompas.

Tak hanya soal Partai SRI, Sri Mulyani juga enggan berkomentar soal ekonomi AS yang berpengaruh ke ekonomi Indonesia. "Sebaiknya, menghubungi kantor World Bank di Jakarta. Tentu mereka punya bahan untuk memberikan penjelasan lebih lengkap dan analitis dikaitkan dengan Indonesia," saran Sri lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com