Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Menolak RUU BPJS

Kompas.com - 29/07/2011, 10:35 WIB

Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono pun menyatakan penolakan serupa. Menurut dia, federasi telah melakukan survei dan mendapati 90 persen rakyat dari responden para pekerja BUMN menolak RUU BPJS versi DPR. Potensi masuknya intervensi asing sangat besar. Federasi serta-merta pula menolak transformasi empat BUMN.

"Saya rasa ini bukan kepentingan rakyat Indonesia lagi yang diperjuangkan, tapi kepentingan asing. Karena, nanti dengan adanya BPJS tidak tertutup kemungkinan BPJS itu akan dikelola oleh asing. Ini sangat bahaya," ujarnya.

Tidak benar

Anggota Pansus RUU BPJS Rieke Diah Pitaloka membantah anggapan yang dilontarkan Siti Fadhilah. Menurut Rieke, Siti telah melakukan pembohongan publik. Tentu saja, negara akan membayar iuran untuk rakyat miskin yang memang tidak mampu.

"Tukang bakso, tukang singkong katanya dipaksa untuk dipungut biaya, itu kebohongan publik. Semua jaminan sosial untuk rakyat itu ditanggung seumur hidup. Memang secara bertahap, mulai dari jaminan kesehatan,” katanya.

Menurut politisi PDI-P ini, DPR berniat membentuk UU yang melindungi rakyat. Namun, pemerintah dan sejumlah kubu malah sibuk mempertahankan dana rakyat yang kini diputar-putar dalam investasi oleh keempat BUMN tersebut. Padahal, dana tersebut seharusnya digunakan sebesar-besarnya untuk rakyat sendiri.

Rieke meminta semua pihak berpikir jernih bahwa RUU ini menghendaki pengelolaan uang rakyat yang diorientasikan untuk kepentingan rakyat banyak, terutama mereka yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Jadi, bukan sekadar untuk orientasi profit semata.

***

 Unjuk rasa mendesak pengesahan RUU BPJS

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    Nasional
    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Nasional
    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Nasional
    PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

    PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

    Nasional
    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Nasional
    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Nasional
    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Nasional
    Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

    Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Nasional
    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Nasional
    Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Nasional
    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com