J Osdar
KOMPAS.com - "Begini. Saudara Nazaruddin, kembalilah ke Indonesia. Datanglah baik-baik, untuk segalanya bisa kita selesaikan dengan benar...,” seru Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk kedua kalinya di Sentul, Bogor, Sabtu (23/7/2011).
”Para kader, dengarkan, dengarkan, dengarkan semuanya, karena pertemuan, ulangi, karena pertempuran politik masih akan berlangsung, saya minta ketua umum dan dewan pimpinan pusat mengatur dan mengendalikan semuanya secara aktif dan penuh tanggung jawab,” seru SBY.
Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, membuat SBY menyerukan para kadernya maju perang di media massa. Bukan harus perang dengan diri sendiri.
Siapa dia ini? Tidak begitu jelas. Menurut sumber-sumber di Partai Demokrat, ia dilahirkan di Bandar, Kecamatan Bangun, Pematang Siantar, Sumatera Utara, 26 Agustus 1978. Bandar adalah perkampungan para pekerja pemeras susu sapi dan penjual susu sapi serta penggembala sapi. Dalam Pemilu 2004, ia gagal merebut kursi DPR dengan dukungan PPP.
Ia menang tender kotak suara di KPU tahun itu juga. Di KPU, ia berkenalan dengan Anas Urbaningrum. Di bawah Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo, Nazaruddin masuk partai ini dan kemudian menjadi Wakil Bendahara Umum dan selanjutnya jadi Bendahara Umum dan anggota DPR.
Dalam buku Wajah DPR&DPD 2009-2014, Latar Belakang Pendidikan dan Karier, Nazaruddin memperoleh ijazah S-1 dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia, Jakarta, tahun 2004. Tinggal di Rasuna Tower, Jakarta Selatan. Ia menjadi Komisaris PT Anugerah Nusantara, PT Anak Negeri, PT Panhatan, dan PT Berkah Alam Berlimpah.
Menikah dengan pegawai PT Anugerah Nusantara, Neneng Sri Wahyuni, Nazaruddin mendapat............(selengkapnya baca Harian Kompas, Selasa 26 Juli 2011, halaman 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.