Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Bantah Ingin Jegal Anas

Kompas.com - 11/07/2011, 14:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie membantah hendak mendongkel kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Ia menegaskan, hubungannya dengan Anas baik-baik saja. Menurut Marzuki, saat ini telah terjadi degradasi menuju kehancuran partai karena ulah kader yang diprovokasi  media.

"Saya dan Mas Anas baik-baik. Saya sampaikan ke Mas Anas bahwa saya kirim SMS (short message service) ke Pak SBY yang isinya begini-begini. Intinya, saya meminta beliau untuk menindaklanjutinya," kata Marzuki kepada para wartawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/7/2011).

Wacana perseteruan antara Anas dan Marzuki mengemuka setelah SMS Marzuki kepada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bocor ke media. Dalam pesan singkat tersebut, Marzuki meminta Ketua Dewan Pembina untuk mengambil tindakan tegas menyelamatkan partai menyusul situasi partai yang diwarnai aksi saling serang antarkader Demokrat.

Berikut SMS Marzuki:

Yth Kawanbin/Bapak SBY,

Saya melaporkan, saat ini sdg berada di Rusia dlm rangka memenuhi und Parlemen Rusia. Malam ini banyak sekali sms yg masuk ttg Ruhut, Deny Kailimang, Amir syamsudin yg saling memojokkan dalam acara Jakarta Lawyers Club di TVone. Saling serang antar pengurus partai bukan hanya kali ini tp sdh berkali-kali. Kelihatannya manajemen partai sdh tdk efektif lagi, apapun perintah DPP sdh td ini masalah Leadership.

Memprihatinkan sekali, kita juga terkena imbas seolah tdk memperdulikan ttg kondisi partai. Sebenarnya saya sbg pribadi atau dalam kapasitas sbg wakawanbin tdk mau ikut2an dlm urusan yg melibatkan DPP PD secara operasional.

Namun kalau ini terus dibiarkan, setiap hari kita di degradasi oleh kita sendiri dengan provokasi media, kita akan menuju kehancuran. Mhn Kawanbin mengambil tindakan tegas utk menyelamatkan partai.

Marzuki membantah dirinya mengincar posisi ketua umum. "(Perebutan) kursi ketum itu sudah selesai waktu kongres. Sekarang saya ini sudah wakil ketua dewan pembina. Kami ini satu kesatuan kok, dan sudah ada pembagian tugas," imbuh Marzuki.

Sebelumnya, sejumlah pengamat berpandangan, SMS Marzuki menunjukkan telah terjadi perpecahan di tubuh partai bentukan Presiden Yudhoyono tersebut. Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai, SMS dari Marzuki Alie itu terkesan menunjukkan bahwa Ketua DPR itu memakai strategi dua wajah. Di hadapan publik, katanya, Marzuki menyatakan, kegiatan Rapat Kooordinasi Nasional (Rakornas) Partai Demokrat yang akan dilaksanakan bukan untuk mendorong kongres luar biasa (KLB), tetapi di belakang layar melakukan gerilya politik.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Nasional
    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    Nasional
    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Nasional
    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Nasional
    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Nasional
    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Nasional
    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Nasional
    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Nasional
    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Nasional
    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Nasional
    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Nasional
    KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

    KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

    Nasional
    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Nasional
    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

    Nasional
    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com