Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Dipanggil sebagai Saksi Wafid

Kompas.com - 27/06/2011, 10:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadwalkan pemanggilan terhadap mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin, Senin (27/6/2011), terkait kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Kali ini, Nazaruddin akan diperiksa sebagai saksi untuk Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam.

"Nazaruddin hari ini dipanggil untuk tersangka WM," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, pagi ini.

Sebelumnya, KPK dua kali menjadwalkan pemanggilan pemeriksaan terhadap Nazaruddin sebagai saksi untuk tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet lainnya, Mindo Rosalina Manulang. Namun, anggota Komisi VII DPR itu mangkir. KPK lantas berencana menjemput paksa Nazaruddin yang diduga berada di Singapura. Hanya saja, hingga kini KPK belum mengetahui lokasi keberadaan Nazaruddin. Sementara, berkas perkara Rosa dinyatakan sudah lengkap di internal penyidik.

"Kalau sudah dilimpahkan, otomatis keterangannya (keterangan Nazaruddin) tidak ada di berkas Bu Rosa," kata kuasa hukum Rosa, Djufri Taufik, Jumat (24/6/2011).

Terkait hal tersebut, Wakil Ketua KPK Haryono Umar mengatakan, meskipun berkas pemeriksaan terhadap Rosa sudah rampung, bukan berarti KPK tidak membutuhkan keterangan Nazaruddin.

"Penyidikan kan belum usai, ya kita tunggulah. Masih ada kemungkinan, pengembangan penyidikan masih berlanjut," kata Haryono.

Adapun Nazaruddin disebut-sebut terlibat dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet senilai Rp 191 miliar itu. Kamaruddin Simanjuntak, mantan kuasa hukum Rosa sempat mengatakan bahwa Nazar adalah atasan Rosa yang memerintahkan wanita itu mengantarkan petinggi PT Duta Graha Indah, Mohamad El Idris menemui Wafid untuk memberikan cek senilai Rp 3,2 yang diduga dana suap. Belakangan, Rosa membantah informasi keterlibatan Nazaruddin itu. Selain itu, kuasa hukum Wafid yakni Erman Umar sempat mengatakan bahwa kliennya pernah bertemu dengan Nazaruddin dalam suatu kesempatan. Namun Erman tidak merinci pertemuan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

    Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

    Nasional
    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    Nasional
    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Nasional
    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Nasional
    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Nasional
    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    Nasional
    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    Nasional
    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com