Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denny Jelaskan soal TKI di Twitter

Kompas.com - 23/06/2011, 11:12 WIB

28. Norman bin Ismail, terhindar dr hukuman mati, kemudian diberi vonis 13 tahun 20 Oktober 2010.

29. Lelan Jalaludin, tbebas dr vonis hukuman mati 12 Maret 2012; Muhammad Iqbal, tbebas dr vonis hukuman mati 19 Juli 2011.

30. Nadiah, tbebas dr vonis hukuman mati 12 Maret 2012; Syahrul Efendi, tbebas dr vonis hukuman mati 27 Februari 2012.

31. Di Suriah, Yanti Puspitai, dvonis bsalah mbunuh. Mei 2009, lawyer KBRI Damascus bhasil slamatkn dr vonis mati & dganti seumur hidup.

32. Di UEA, Rosita bt Muhtadin Jalil, KJRI Dubai tunjuk lawyer & lakukan pembelaan shg Rosita dibebaskan 11 Juni 2011.

33. Data Kemenlu 1999-2011, WNI trancam hkm mati: Dieksekusi 3 (1%), Bebas hkm mati 55 (18,2%), sidang: 216 (71,3%), dbebaskn 29 (9,6%).

34. Tentu upaya untuk mengurangi hukuman mati dan eksekusi harus terus ditingkatkan. Sampai proses hukum paling akhir, terus diperjuangkan.

35. Akhirnya, perlindungan terhadap TKI terus diperbaiki. Sekali lagi duka untuk Darsem, dan syukur bagi TKI lain yang berhasil diselamatkan.

36. Kasus TKI di luar negeri, belakangan ini memang sedang menjadi sorotan, bermula dari kasus hukuman mati terhadap Ruyati binti Sapubi pada hari Sabtu, 18 Juni 2011 yang lalu. Topik ini sempat menjadi diskusi panas di linimasa twitter, karena sebagian besar mengecam pemerintah yang dianggap lamban.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com