Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Rektor, Kok Sepi?

Kompas.com - 17/06/2011, 10:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel KPK) Rhenald Kasali mengatakan, ada fenomena unik yang terjadi pada proses penyaringan dan pendaftaran calon Pimpinan KPK yang saat ini tengah berlangsung. Hingga tersisa dua hari pendaftaran, Jumat (17/6/2011) dan Senin (20/6/2011), Forum Rektor, yang sudah dimintakan Pansel untuk mengajukan nama-nama calon yang dinilai mumpuni, belum juga memasukkan kandidat. Hal ini, menurutnya, berbeda dengan kondisi saat mencari pengganti Ketua KPK Antasari Azhar beberapa waktu lalu. Busyro Muqoddas, Ketua KPK saat ini, merupakan nama yang diusulkan oleh Forum Rektor.

"Kali ini agak unik. Forum Rektor kok agak sepi. Tahun lalu, Forum Rektor bikin pengumuman di koran bahwa mereka sudah punya nama. Nama Pak Busyro itu berasal dari Forum Rektor. Mereka bisa mengajukan tokoh-tokoh yang dinilai mampu. Kalau tokoh hebat kan memang harus dilamar, bukan melamar," ujar Rhenald, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/6/2011) pagi.

Menurut Rhenald, Forum Rektor bebas mengajukan nama siapa saja dan berapa banyak tokoh yang diajukannya. Hal ini merupakan salah satu upaya jemput bola oleh Pansel KPK untuk mendapatkan calon terbaik. Selain ke Forum Rektor, hal yang sama juga dilakukan kepada sejumlah institusi lainnya. Hingga saat ini, Pansel sendiri sudah melobi sejumlah tokoh yang berasal dari kalangan dunia usaha, akuntan, akademisi dan pejabat-pejabat yang saat ini menjabat di KPK.

"Siapa saja mereka, sesuai kesepakatan, tidak akan kami sebutkan," ujarnya, saat ditanya siapa saja tokoh yang sudah "dilamar" Pansel.

Sementara itu, berdasarkan informasi, kata Rhenald, pejabat KPK ada yang sudah menyatakan akan mendaftarkan diri kembali. Ia juga berharap agar MK segera megeluarkan fatwa terkait masa jabatan Busyro yang menurut UU hanya berlaku satu tahun.

"Kalau sampai Senin belum ada fatwa MK, maka kami berharap Pak Busyro secara ikhlas mau mendaftarkan diri lagi. Beliau punya kans besar dan masyarakat mengharapkan Beliau juga," kata Rhenald.

Hingga pagi ini, sebanyak 94 orang calon sudah mendaftarkan diri. Namun, dari puluhan nama itu, kata Rhenald, belum ada nama yang dinilai hebat. Sebagian besar pendaftar, menurutnya berasal dari kalangan advokat. "Ya mungkin ada juga yang karena panggilan, ada juga yang seperti mencari pekerjaan. Ada tendensi ke sana. Itu yang kita hindari. Kita menginginkan calon Pimpinan KPK sudah selesai dengan hidupnya, sehingga bisa fokus mengawal pemberantasan korupsi," ungkap Rhenald.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com