"The Green Lantern" dan Pansel KPK

Frenky Simanjuntak

Kalimat di atas adalah sumpah yang diambil oleh seorang anggota Lantern Corp, satuan penjaga keamanan antargalaksi dalam komik The Green Lantern.

Diciptakan oleh penulis Bill Finger dan komikus Martin Nodell serta diterbitkan percetakan DC Comics, The Green Lantern bercerita tentang petualangan para anggota Lantern Corp yang diberi kepercayaan menjalankan misi menjaga keamanan semesta. Para anggotanya menggunakan cincin kekuatan yang memberi mereka kemampuan super.

Lantern Corp, yang anggotanya berasal dari berbagai planet di alam semesta ini, berperang melawan berbagai pihak yang berusaha mengganggu kedamaian jagat raya. Lalu apa hubungannya komik ini dengan baru terbentuknya panitia seleksi (pansel) pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)?

Berani karena benar

Dalam beberapa bulan ke depan, 13 anggota pansel ini bertugas mencari calon ketua dan anggota komisariat KPK. Meski mandat yang mereka emban hanya terbatas sampai pengajuan calon yang nanti harus disetujui oleh Presiden dan anggota DPR, tugas para anggota pansel sangat strategis bagi agenda pemberantasan korupsi di Indonesia.

Mereka harus bisa memilih di antara para pelamar orang-orang yang memiliki kriteria tertentu yang harus dimiliki seorang anggota komisariat KPK. Integritas tentunya adalah hal utama. Jika kita mau belajar dari The Green Lantern, keberanian adalah hal yang tidak kalah pentingnya.

Dalam versi film, The Green Lantern menceritakan karakter Hal Jordan sebagai manusia yang terpilih menjadi anggota Lantern Corp. Hal Jordan adalah perwira Angkatan Udara Amerika Serikat yang dalam film ini digambarkan sebagai seorang yang urakan dan kurang disiplin. Hal Jordan awalnya tidak yakin dirinya bisa mengemban tanggung jawab besar tersebut. Di dalam salah satu adegan, seorang rekan Hal Jordan meyakinkan bahwa dia terpilih karena kemampuannya mengatasi rasa takut.

Anggota komisariat KPK pun haruslah orang yang berani. Mereka harus mampu melawan rasa takut dalam melaksanakan tugas meski mereka punya banyak alasan untuk takut. KPK sejak dibentuk secara konstan terus mendapat serangan balik dari para koruptor.

Ancaman kriminalisasi dan skenario pencemaran nama baik diarahkan kepada para mantan dan pejabat komisariat KPK. Usaha pelemahan KPK terus dilakukan oleh para politisi di DPR yang telah berhasil melemahkan pengadilan tindak pidana korupsi, sementara wewenang KPK terus dicoba digerogoti lewat usaha revisi UU Tindak Pidana Korupsi dan UU KPK.