Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DIY dan Pekanbaru Raih Adipura 2011

Kompas.com - 07/06/2011, 16:05 WIB

Kategori Pengabdi Lingkungan: 1. Soleman Ngongo, dari Desa Tema Tana, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Mengabdikan diri 40 tahun sebagai penjaga pintu air dimana terdapat 240 pintu air primer, 140 sekunder dan 160 pintu air tersier. Pada kawasan sumber mata air, bersama kelompok tani menanam 2 juta pohon yang memperbaiki ekonomi produksi sawah seluas 2.347 ha.

2. Surjadi dari Desa Bebalang, Kabupaten Bangli, Bali. Seorang penyuluh penghijauan yang menyelamatkan hutan hak adat Langgahan seluas sekitar 10 ha, hutan rakyat 300 ha dan usaha peternakan 508 ekor sapi. Upaya ini diikuti dengan pembuatan pupuk organik produksi 4 ton/hari dan terowongan sepanjang 10 km yang mengaliri sawah seluas 25 ha.

3. Sudarli dari Desa Purwodadi, Kabupaten Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta. Walaupun daerahnya terkenal tandus, kering dan berbatuan kars, berkat pengabdiannya selama 19 tahun, berhasil melakukan rehabilitasi lahan seluas 241 ha dengan menanam 6.850.000 pohon untuk menyelamatkan lima sumber mata air.

Kategori Penyelamat Lingkungan: 1. Kelompok Nelayan Pesisir Karya Segara Serangan yang diketuai oleh I Wayan Patut dari Desa Serangan, Denpasar, Bali melakukan rehabilitasi terumbu karang seluas 1,5 ha dan membibit 20.000 stek untuk program rehabilitasi seluas 5 ha. Penyelamatan terumbu karang ini disinergikan dengan penguatan ekonomi nelayan Serangan melalui produksi base rock 400 kg per bulan, ikan hias gobi, karang asuh, perdagangan kuda laut 100 ekor per bulan.

2. Pondok Pesantren Nurul Hakim Desa Kediri, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat yang dipimpin oleh Tuan Guru Shafwan Hakim dari Desa Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Kelompok ini mendorong 611 Pondok Pesantren untuk menjadi Ponpes Berbudaya lingkungan. Upaya dilakukan dengan membangun 50 sentra pembibitan dan mendistribusikan 5.000.000 bibit pohon, menanam 605.942 bibit, membangun pertanian ramah lingkungan, kegiatan Jumat Bersih, pelatihan pengolahan sampah organik, sekolah sahabat sungai, Da'i lingkungan serta penerbitan buku Menjaga Kelestarian Hutan.

3. Yayasan Pelopor Sehati yang diketuai Masriadi dari Desa Padang Mutung, Kabupaten Kampar, Riau melakukan penguatan kelembagaan adat guna menjaga 570 hektar Hutan Larangan Adat Kenegerian Rumbio di Kabupaten Kampar, Riau. Prestasi lainnya adalah penanaman 36.000 pohon, 100.000 rumpun rotan dan pembibitan 80.000 pohon meranti pada lahan seluas 150 hektar.

Kategori Pembina Lingkungan: 1. Haji Aang Hamid Suganda, Bupati Kuningan, Jawa Barat yang berjuang agar daerahnya menjadi "Kabupaten konservasi" yang asri, hijau dan berbunga. Programnya antara lain: Penetapan Kebun Raya seluas 175,312 ha; Pengusulan sekitar 15.500 ha Taman Nasional Gunung Ceremai; Pengembangan 10 Hutan Kota; Program Pengantin Peduli Lingkungan; Pengembangan ruang terbuka hijau seluas 25.720.89 ha; Pembangunan Embung dan Rehabilitasi Situ dengan luas total 801.187 ha; Program siswa baru dan aparatur peduli lingkungan.

2. Krido Suprayitno, Camat Berbah, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta telah membentuk 43 kelompok masyarakat yang dilanjutkan dengan penanaman 112.550 pohon pada lahan kritis seluas 281 ha, penataan kembali 339 ha lahan kritis bekas galian C, pembuatan 25 ha hutan rakyat, serta penyelamatan kawasan DAS Kuning, Opak, dan Mrue.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com