Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Kethoprak untuk Kethoprak

Kompas.com - 05/06/2011, 04:23 WIB

Gempa dan filosofi

Kami pernah berkunjung ke rumah Bondan pascagempa besar mengguncang Yogyakarta tahun 2006. Ketika itu, rumah Bondan rusak meski tidak parah. ”Setelah gempa, ada beberapa seniman yang menyumbang kayu, batu, dan semen untuk memperbaiki rumah saya. Praktis saya tidak mengeluarkan uang,” kata Bondan.

Dari situ Bondan kian meyakini prinsip hidupnya: kalau kita memberi, suatu saat kita akan menerima. ”Itu sifat alam,” ujarnya.

Bondan menegaskan, dia bisa punya rumah karena dibantu teman-teman sesama seniman. Karena itu, dia berusaha mengembalikan apa yang pernah dia terima dengan cara membuka rumah tersebut lebar-lebar bagi sesama seniman.

”Mereka bisa datang kapan saja. Mau nongkrong sampai pagi, silakan. Mau menginap di sini, monggo. Mau makan mi, tinggal bikin di dapur. Saya tahu di dalam rumah ini ada hak para seniman kethoprak dan jathilan.”

Saking terbukanya, Bondan membiarkan pagar rumahnya tanpa pintu. Dengan begitu, seniman yang ingin bertandang tidak perlu mengetuk pintu.

Rumah Bondan mengandung banyak idiom keterbukaan dan sikap egaliter. Pintu depan rumahnya, misalnya, dihiasi ukiran tokoh wayang Hanoman. Tokoh itu dipilih karena merupakan simbol rakyat. ”Jadi, rumah saya ini, rumahnya rakyat.”

Dia merancang lantai teras depan rumahnya lebih tinggi sekitar 15 sentimeter dari lantai bagian dalam. Ini menyimbolkan bahwa tuan rumah selalu ingin meninggikan derajat tetamu.

Di pekarangan rumah, Bondan menanam pohon pacar yang dalam filosofi Jawa, menurut Bondan, bersifat menyenangkan orang. ”Saya ingin teman-teman dan tamu yang ke sini hatinya senang. Mereka seperti datang ke rumah pacar, ha-ha-ha...,” ujar Bondan diikuti derai tawa.

Selain itu, Bondan juga menanam pohon mangga yang menurut dia bisa dilafalkan monggo dalam bahasa Jawa yang artinya ’silakan’. Itu simbol bahwa tuan rumah selalu menyilakan siapa saja untuk datang.

Monggo mampir, Mas! Matur nuwun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com