Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazar Diingatkan Tak Sembarang Menulis Blog

Kompas.com - 01/06/2011, 15:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi I DPR asal Fraksi Demokrat, Ramadhan Pohan, menyarankan agar rekan separtainya, M Nazaruddin, berhati-hati dalam menuliskan sesuatu di blog pribadi miliknya. Sejak Senin lalu, muncul sebuah blog yang mengatasnamakan Nazaruddin, www.nazaruddin78.blogspot.com. Apalagi, Nazaruddin tengah menjadi sorotan publik. Ramadhan mengingatkan agar Nazaruddin tidak menuliskan hal-hal buruk yang dapat menyeretnya pada pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

"Soal blog itu hak asasinya (Nazaruddin). Tetapi kami dari Demokrat, kami imbaulah kepada Nazaruddin untuk menulis yang indah-indah saja. Yang baik-baik saja. Jangan yang malah menimbulkan hal yang merugikan bagi Nazaruddin sendiri. Nanti ada UU ITE juga di sana kalau nyerempet sana-sini. Menyebut nama-nama orang dan masalah indikasi hukum ada di sana, bisa dapat ancaman hukuman enam tahun penjara," ujar Ramadhan di Gedung MPR, Rabu (1/6/02011).

Menurut dia, Partai Demokrat sendiri tidak merasa ada masalah dengan apa yang disampaikan Nazaruddin dalam blognya. Ia mengatakan, partai tidak akan membatasi Nazaruddin baik dalam berkreasi maupun berekspresi politik selama tidak melanggar batas-batas tertentu. "Kita sejauh ini enggak ada masalah dengan isi blognya (Nazaruddin). Isinya kan adalah ada partai lain yang ingin mengobok-obok Partai Demokrat," imbuhnya.

Dalam blog tersebut, baru ada satu posting tulisan. Tulisan pertamanya berjudul "Bertepuk Tanganlah Partai Lain (Testimoni 1)". Dalam tulisan itu, sang penulis yang mengaku Nazaruddin mengungkapkan akan membuat beberapa tulisan testimoni. Ia merasa telah terjadi pembusukan karakter atas dirinya. Nazaruddin dicopot dari kursi Bendahara Umum Demokrat setelah Dewan Kehormatan partai tersebut menilai anggota Komisi VII DPR itu melanggar etika partai. Nazar dikaitkan dengan kasus dugaan suap Sesmenpora dan dugaan percobaan suap kepada Sekjen MK.

Substansi yang dituangkan Nazaruddin dalam blog tersebut sedikit banyak hampir sama dengan apa yang diungkapkannya dalam wawancara dengan Metro TV pada 30 Mei 2011. Nazar menuding Ketua MK Mahfud MD dan Sekjen MK Janedjri M Gaffar telah melakukan rekayasa terkait pemberian uang 120.000 dollar Singapura darinya kepada Janedjri pada September 2010. Ia juga mengancam akan melaporkan keduanya ke kepolisian atas tuduhan melakukan pencemaran nama baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    Nasional
    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Nasional
    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    Nasional
    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    Nasional
    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Nasional
    Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

    Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

    Nasional
    Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

    Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

    Nasional
    Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

    Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

    Nasional
    Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

    Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

    Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

    Nasional
    Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

    Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

    Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

    Nasional
    BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

    BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com