Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paskah: Percuma Kalau Nunun Tak Disidang

Kompas.com - 30/05/2011, 19:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Paskah Suzetta tidak menyambut antusias penetapan Nunun Nurbaeti sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004. Paskah yang menjadi terdakwa dalam kasus tersebut mengungkapkan, penetapan Nunun sebagai tersangka hanya sia-sia jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak dapat menghadirkan Nunun di persidangan.

"Persoalannya, bukan saya melihat ini tersangka atau tidak. Tidak ada gunanya kalau dikaitkan dengan persidangan kami, karena toh juga Nununnya tidak bisa dihadirkan," kata Paskah seusai menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (30/5/2011).

Sejak Februari lalu, KPK telah menetapkan Nunun sebagai tersangka. Namun, baru disampaikan Ketua KPK Busyro Muqoddas dalam rapat kerja dengan Komisi III , pekan lalu. Istri mantan Wakil Kepala Polri Adang Darajatun itu disangka sebagai pemberi suap.

Sebelumnya, Paskah menyatakan kekecewaannya atas dakwaan terhadap dia yang tidak memuat unsur pemberi suap. Dalam dakwaan tidak dijelaskan siapa yang diduga memberi suap. "Kalau mau konstruksi hukumnya betul, sejak awal Nunun diberikan predikat, bahkan diajukan ke pengadilan, konstruksi hukumnya betul, kami didakwakan, disangkakan, pasal 5 ayat 2 bisa terbukti, tapi kalau sekarang, tidak bisa," kata Paskah

Jika KPK berhasil menghadirkan Nunun di persidangan Paskah dan kawan-kawan, lanjutnya, hal itu sudah terlambat. Tiga pekan lagi Paskah dan kawan-kawan akan mendengarkan tuntutan.

"Kami tanggal 20 sudah pada tuntutan, tidak bisa kita artinya," katanya.

Mengenai kemungkinan mengajukan banding terhadap perkaranya jika Nunun berhasil dihadirkan, politisi Golkar itu menjawab, "Wah itu kalau sebetulnya belum jelas juga posisi Ibu Nunun sekarang. Terakhir yang disampaikan Nunun apa?" katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Nasional
    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

    Nasional
    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Nasional
    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Nasional
    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Nasional
    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Nasional
    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    Nasional
    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    Nasional
    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Nasional
    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com