Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Malah Ditanya soal Nunun

Kompas.com - 30/05/2011, 13:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah anggota DPR menanyakan kasus dugaan suap cek perjalanan yang menjerat Nunun Nurbaeti sebagai tersangka dalam pertemuan antara Komisi III DPR dan Mahkamah Konstitusi, di Gedung MK, Jakarta, Senin (30/5/2011). Mereka menanyakan mengenai prosedur penetapan tersangka oleh KPK. Pertanyaan itu diajukan kepada Ketua MK Mahfud MD yang juga dikenal sebagai pakar hukum. Anggota Komisi III Herman Herry dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan  menanyakan bagaimana prosedur sehingga Nunun bisa dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Saya ingin bertanya kepada Bapak (Mahfud MD) sebagai orang yang mengerti mengenai hukum, saya melihat melalui media, terkait penyidikan KPK terhadap kasus cek perjalanan, ada pertanyaan mengapa Bu Nunun dijadikan tersangka. Lalu, jawaban dari pihak KPK, 'Itu rahasia perusahaan'. Jawaban itu benar atau tidak? Mengapa bisa ada jawaban demikian, padahal ini proses hukum. Menurut Pak Mahfud bagaimana?" ujar Herman Herry dalam pertemuan Komisi III dengan jajaran Hakim Konstitusi, di Gedung MK, Jakarta, Senin (30/5/2011).

Namun, Herman Herry tidak menjelaskan secara detail siapa perwakilan KPK yang menjawab hal tersebut. Hal yang sama juga dipertanyakan oleh anggota Komisi III asal Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat. Ia menanyakan mengapa selama ini hanya Nunun yang dibahas, sedangkan penyandang dana tersebut tidak ikut diusut.

"Selama ini, selalu Ibu Nunun yang dipertanyakan sebagai penyuap yang memberikan uang. Tapi, tidak pernah menyentuh penyandang dana. Kita tidak pernah bicara mengenai siapa yang menyiapkan dana sebesar itu. Bu Nunun kan tidak ada kepentingan dengan pemilihan itu. Itu persoalan besar bangsa kita ke depan," ujar Martin.

Menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anggota Dewan, Mahfud hanya menjawab itu bukan kewenangannya untuk menjawab pertanyaan seputar kasus Nunun itu. "Bapak-bapak, saya merasa tidak punya kewenangan mengenai kasus Bu Nunun. Saya tidak tahu apa yang terjadi di dalam KPK," ujar Mahfud.

Sementara itu, suami Nunun Nurbaeti, anggota Komisi III asal Fraksi PKS Adang Daradjatun yang hadir dalam pertemuan itu, tidak memberikan komentar terkait pembicaraan rekan-rekannya dengan MK terkait kasus Nunun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com