Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas: Rapat Demokrat Hanya Konsolidasi

Kompas.com - 28/05/2011, 20:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat internal DPP Partai Demokrat baru saja usai. Rapat tersebut hanya berjalan kurang lebih 30 menit. Tampak sejumlah anggota Demokrat keluar dari ruangan rapat dengan wajah ceria.

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang keluar dari gedung, hanya menyatakan rapat tersebut untuk untuk konsolidasi semata. Ia berusaha menghindari wartawan dan masuk ke mobilnya Vellfire hitam berplat nomor B 69 AUD. " Hanya rapat konsolidasi partai. Selanjutnya malam ini adalah malamnya Liga Champion," seru Anas Urbaningrum sambil berusaha memasuki mobilnya, Sabtu (28/05/2011).

Ia tak mau menjawab ketika ditanya soal pesan atas nama Nazaruddin yang salah satunya menjelek-jelekkan namanya. Sementara itu, anggota DPP Demokrat Sutan Bathoegana juga menjawab yang sama mengenai isi pembahasan rapat yang terbilang singkat itu. Ia juga menyatakan tak perlu mengabaikan pesan singkat yang tak jelas tersebut.

"Cuma konsolidasi biasa saja. Supaya kawan-kawan jangan sahut menyahut. Padahal kita kan kompak. Selip kata saja jadi bahan pembicaraan orang dibilang enggak kompak, kan begitu. Kita kompak saja. Soal sms doang, ngapain yang gelap-gelap mau dibahas," ujarnya.

Mereka kemudian satu-persatu meninggalkan gedung mewah DPP Demokrat itu. Nazaruddin tampak tak hadir dalam rapat itu. Sutan mengaku tak tahu kapan Nazaruddin kembali. "Beliau kan belum dipanggil. Kalau diagendakan KPK, boleh tanya ke KPK sajalah. Dia (Nazaruddin) kan berobat jadi itu haknya,"tukas Sutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com