Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Kini Ada di Singapura

Kompas.com - 27/05/2011, 04:14 WIB

Dalam pertemuan konsolidasi organisasi Partai Demokrat di kediaman Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kastorius mengatakan, Nazaruddin tidak kelihatan. Dalam pertemuan selama hampir dua jam yang berisi wejangan dari Yudhoyono, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, hampir tiga perempatnya berbicara soal kasus Nazaruddin.

Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin juga masih menanti perkembangan kepergian Nazaruddin ke Singapura. Namun, jika nantinya KPK menetapkan ia sebagai buronan, masuk daftar pencarian orang (DPO), Partai Demokrat akan memecat Nazaruddin.

Sebaliknya, Ketua Komisi III DPR Benny K Harman (F-PD) mengatakan, Nazaruddin ke Singapura untuk berobat. Ia menceritakan, Minggu malam, ia bertemu Nazaruddin. Nazaruddin pun menceritakan niatnya untuk berobat ke Singapura. ”Jadi, ia berobat ke Singapura,” ujarnya.

Saan mengakui, setiap anggota fraksi yang akan pergi di tengah masa sidang DPR seperti saat ini, baik dalam rangka tugas maupun pribadi, biasanya minta izin dahulu kepada fraksi.

Denny Kailimang, Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, berharap Nazaruddin segera pulang ke Indonesia. Kepergian Nazaruddin justru akan semakin merugikan diri dan keluarganya.

”Beberapa hari lalu ia (Nazaruddin) sudah menyampaikan sejumlah pernyataan, termasuk kesiapan jika sewaktu-waktu dimintai keterangan oleh KPK. Jika sekarang pergi, ia tidak hanya tak dapat membela diri. Masyarakat juga akan semakin yakin dengan keterlibatannya dalam sejumlah kasus yang selama ini banyak disebut,” ujar Denny.

Berdasarkan catatan Kompas, Nazaruddin berada di ruang Marzuki Alie di lantai III Gedung Nusantara III kompleks MPR/DPR/DPD, Senayan, Senin (23/5) pukul 17.00-17.45. Saat itu di ruang Marzuki juga ada Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua dan anggota F-PD DPR, Sutan Bhatoegana. Namun, Nazaruddin dapat menghindari wartawan yang menunggunya sebab keluar melalui pintu belakang. Max dan Sutan keluar lewat pintu depan.

Setelah Dewan Kehormatan Partai Demokrat mengumumkan pemberhentiannya dari jabatannya sebagai bendahara umum, Senin malam, Selasa pagi Nazaruddin sempat menghubungi wartawan dan menjanjikan akan mengadakan jumpa pers. Namun, rencana itu batal.

Sejak Senin siang, Nazaruddin sulit dihubungi. Dua nomor telepon seluler miliknya hampir selalu tidak aktif. Kompas sempat berhubungan dengan Nazaruddin, Rabu petang. Saat itu, ia menjanjikan akan menelepon balik sebab mengaku sedang rapat. Namun, ia tidak menelepon lagi. Saat dihubungi, dua nomor telepon seluler miliknya tidak aktif.

Panggil Menpora

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com