JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Demokrat Taufik Effendi meminta semua kader partainya untuk tidak emosional dalam merespons dugaan suap Sesmenpora yang diduga melibatkan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin. Menurut penilaian Taufik, sejauh ini perang opini yang terjadi bernuansa emosional.
"Pelanggaran kode etik, itu ada bagiannya. Masing-masing bagian melakukan tugasnya. Jangan kita emosional," ungkapnya di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (20/5/2011).
Saat ini, menurut dia, komentar-komentar yang dilontarkan kepada publik terkait kasus ini bisa berdampak buruk pada citra partai. Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara ini menilai, aparat hukum harus segera mengambil langkah tegas dalam menyelesaikan kasus dugaan suap ini.
"Biarkan KPK mengungkap. Jangan semua berpendapat. Biarkan hukum yang membuktikan," ujarnya.
Taufik pun berharap Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mendorong agar persoalan ini cepat selesai, terutama kepada aparat penegak hukum.
Perbedaan pendapat dan protes dilayangkan kader Demokrat, Ruhut Sitompul dan Max Sopacua, atas pernyataan anggota Dewan Kehormatan EE Mangindaan yang meminta agar Nazaruddin mengundurkan diri dari kursi bendahara umum karena dianggap telah mencemarkan nama baik partai. Tak hanya Mangindaan, Sekretaris DK Demokrat Amir Syamsuddin juga menilai, dikaitkannya Nazaruddin dengan kasus dugaan suap proyek Rp 191 miliar itu telah menjadi beban partai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.