Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syahrul: Negara Harus Miliki Jati Diri

Kompas.com - 19/05/2011, 22:58 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.Com - Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kesadaran tentang negara yang tetap memiliki jati diri menjadi hal yang sangat penting dalam merefleksi 13 tahun berjalannya reformasi.    

"Kita berbeda dengan negara lainnya, tidak ada negara yang maju jika terlepas dari jati dirinya," ujarnya di Makassar, Kamis (19/5).    

Jati diri Indonesia yang pertama, lanjutnya, adalah iman yang berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Iman adalah Ketuhanan yang Maha Esa.    

Yang kedua adalah kebersamaan dan gotong royong yang harus dibangun dengan niat yang ikhlas dan tulus. "Gotong royong berarti yang kaya memberi pada yang miskin, yang kuat memberi tenaganya pada yang lemah. Sehingga kita saling menutup kekurangan, bukan berarti saling membantu dalam hal negatif. Gotong royong itu positif, kalau negatif itu komplotan," jelasnya.    

Jati diri negara yang ketiga adakah bertanggung jawab. Ia mencontohkan, pejabat harus bertanggung jawab kepada rakyatnya dan pengusaha tidak menjadi pengusaha yang menghisap darah rakyat.    

"Muaranya adalah bagaimana rakyat semakin baik hidupnya, menurunkan angka kemiskinan, membuka lapangan kerja, makna-makna inilah yang harus terus didorong," katanya.    

Ilmu pengetahuan dan teknologi juga merupakan satu paket yang sangat penting dalam tetap menjaga jati diri bangsa. "Pendidikan sejak dini harus didorong dan ini memang menjadi kekuatan mutlak dari sebuah bangsa dan negara," ujarnya.    

Reformasi, menurut Syahrul, membutuhkan agenda pembelajaran dan pola pikir untuk perbaikan-perbaikan dan itulah yang sementara ini terus bergulir. Namun dengan demokrasi, desentralisasi dan otonomi yang dalam prosesnya berlangsung semakin baik berbagai kemajuan sudah terjadi dan telah dapat dirasakan.

 

Sumber: ANTARA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com