Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarif Rekam Rencana Teror Bom

Kompas.com - 19/05/2011, 16:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mochammad Syarif merekam rencana aksinya sebelum melakukan bom bunuh diri di Masjid Adz-Dzikro di Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat, pertengahan April 2011. Syarif merekam dengan telepon seluler. Rekaman itu diperlihatkan Polri saat jumpa pers di Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, Kamis (19/5/2011). Turut dalam jumpa pers Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam, Direktur Penindakan Badan Nasional Penangggulangan Teroris Petrus Golose, dan para pejabat Polri lain.

Syarif merekam dengan ponsel merek Nokia GSM 2730 Classic. Ponsel itu dibuang salah satu terduga teroris Musolla ke Kali Soka, Plumbon, Cirebon, bersama tujuh bom pipa yang siap diledakkan.

"Handphone sempat terendam di dalam sungai selama satu minggu. Waktu kami  buka, penuh korosit. Syukur kami bisa selamatkan beberapa data," kata salah satu anggota.

Selain video, kepolisian masih bisa menyelamatkan foto, pesan singkat, dan lainnya. Dalam memori ponsel 1 gigabyte itu, tersimpan 36 video. Saat jumpa pers, kepolisian hanya memperlihatkan tiga video kepada wartawan.

Dalam video pertama, Syarif merekam dua bom rompi yang siap diledakkan. Dua bom rompi itu ditaruh di lantai sebuah ruangan dengan penerangan minim. Setiap rompi berisi sekitar tujuh bom pipa. Salah satu bom rompi berdaya ledak rendah itu digunakan Syarif untuk bunuh diri.

Dalam rekaman kedua, terlihat Syarif duduk sambil menjelaskan berbagai komponen yang ditaruh di depannya, seperti detonator bom pipa. Di belakang Syarif terpasang bendera berwarna hitam dengan tulisan kaligrafi berwarna putih.

Adapun rekaman video ketiga memperlihatkan Syarif yang memberikan pernyataan terakhir sebelum bunuh diri. Lokasi rekaman ketiga sama dengan lokasi dalam rekaman sebelumnya.

Dalam jumpa pers itu, Polri juga memperlihatkan berbagai barang bukti terkait kasus teror bom di Cirebon dan Klaten, Jawa Tengah. Barang bukti itu berupa 7 bom pipa, 2 granat, 6 senjata api (5 jenis FN dan 1 Baretta) berikut magazen, 6.000 amunisi berbagai kaliber, 7 magazen AK-47, senjata tajam, berbagai buku jihad, sisa bahan peledak dan komponen bom yang ditemukan di rumah para tersangka, serta serpihan bom di dalam masjid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com