Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enggan Merepotkan,Wafid "Lepas" Adhyaksa

Kompas.com - 03/05/2011, 13:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam, yang menjadi tersangka dugaan suap terkait pembanguan wisma atlet Sea Games, mencabut kuasanya terhadap Adhyaksa Dault sebagai kuasa hukumnya. Alasan yang diungkapkan Wafid, dirinya enggan merepotkan mantan atasannya itu. Hal itu disampaikan kuasa hukum Wafid lainnya, Erman Umar, saat dihubungi, Selasa (3/5/2011).

"Pak Wafid merasa Pak Adhyaksa sibuk berat, ada event-event olahraga internasional di dalam negeri. Adhyaksa dilihat sama Pak Wafid juga kan calon Ketua PSSI. Jadi, Pak Wafid sebagai orang olahraga, jangan sampai terganggu," ujar Erman.

Menurutnya, Wafid merasa bahwa kasusnya yang dihubung-hubungkan dengan Partai Demokrat menjadi bermuatan politis. Maka Wafid, kata Erman, semakin tidak enak jika melibatkan Adhyaksa yang juga mantan Menpora itu.

"Dia pikir dengan keadaan dia, 'Cukup Pak Erman Umar saja dan timnya yang bela saya. Dan saya terimakasih besar kepada Pak Adhyaksa'" tutur Erman menirukan Wafid.

Selain mencabut kuasa dari Adhyaksa, menurut Erman, Wafid mencabut kuasa dari pengacara internal Kemenpora, Haryo Yuniarto. "Pak Haryo ini juga panitia penyelenggara Piala Presiden," tambahnya.

Dihubungi terpisah, Adhyaksa Dault mengaku mengetahui perihal pencabutan kuasanya itu secara lisan dari Erman. Namun ia belum menerima surat pencabutan kuasa darinya yang dibuat Wafid. "Mungkin secara psikologis dia (Wafid) tidak enak karena saya atasannya dulu sampai turun," ungkap Adhyaksa.

Meski demikian, Adhyaksa mengaku legowo jika Wafid tidak ingin lagi dibelanya. Adapun, Wafid Muharam adalah salah satu tersangka dalam dugaan suap pembangunan wisma atlet Sea Games di Palembang. Ia tertangkap tangan KPK setelah diduga menerima cek senilai Rp 3,2 miliar dari PT Duta Graha Indah di ruangannya, lantai III Kantor Kemenpora. Saat yang sama, ditangkap pula petinggi PT DGI, Mohamad El Idris dan seorang wanita yang diduga mediator, Mindo Rosaline Manullang.

Sebelumnya, Adhyaksa menilai adanya kejanggalan dalam kasus yang menjerat Wafid. Kejanggalan tersebut, katanya, berkaitan dengan tempat serah terima suap dan bentuk suap yang berupa cek. Ia juga menduga jika Wafid hanya dijebak pihak tertuntu. Oleh karena itu, Adhyaksa berinisiatif membela Wafid yang selama ini dikenalnya sebagai pribadi sederhana dan jujur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com