Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Jadi Anggota DPR Dulu, Baru Tahu!

Kompas.com - 02/05/2011, 19:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPR asal Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan, pembangunan gedung baru DPR akan tetap berjalan meskipun desakan untuk menunda, bahkan membatalkan proyek Rp1,138 triliun itu, terus bergulir. Menurut dia, fasilitas di gedung DPR saat ini sudah tidak layak digunakan. Fasilitas seperti apa yang, menurut dia, tidak layak?

"Gedung itu muatnya sekitar 800 orang, sekarang dihuni sekitar 3.000 orang. Contohnya, ketika naik lift harus mengantre dulu. Kadang lift itu dari lantai 15 sering turun tiba-tiba ke lantai 7. Nah, kami ingin melakukan pencegahan. Apakah kita mau sampai ada yang koit dulu?" kata Ruhut kepada wartawan seusai menghadiri sidang perdana gugatan warga negara (citizen law suit) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (2/5/2011).

Anggota Komisi III ini menilai, terjadi pengaburan dalam polemik pembangunan gedung baru DPR. Salah satunya, lanjut Ruhut, adalah pemberitaan yang menyebutkan bahwa sebaiknya dana pembangunan tersebut dialokasikan untuk pembangunan gedung-gedung sekolah dan pembangunan jalan raya.

"Jadi anggota DPR dulu. Kalau sudah jadi anggota DPR, baru tahu bahwa di dalam APBN itu sudah ada pos untuk gedung (DPR) ini. Kalau nanti (gedung baru) tidak jadi, memangnya bisa untuk bangun gedung sekolah? Ya tidak bisa juga, pembangunan sekolah itu sudah ada posnya sendiri dalam APBN," kata Ruhut.

Ruhut hadir dalam sidang gugatan terhadap gedung baru sebagai perwakilan dari pihak tergugat, yakni anggota DPR yang menyetujui pembangunan gedung baru DPR. Adapun, gugatan dengan nomor perkara 144/PDT.G-2011/PN.JKT.PST ini diajukan oleh seorang karyawan BUMN, FX Arief Poyuono, dan seorang advokat, Adi Partogi Singal Simbolon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

    Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

    Nasional
    KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena 'Mark Up' Harga Lahan Tebu PTPN XI

    KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena "Mark Up" Harga Lahan Tebu PTPN XI

    Nasional
    Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

    Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

    Nasional
    PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

    PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

    Nasional
    Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

    Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

    Nasional
    2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

    2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

    Nasional
    Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

    Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

    Nasional
    Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

    Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

    Nasional
    Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

    Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

    Nasional
    TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

    TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

    Nasional
    UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

    UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

    Nasional
    Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

    Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

    Nasional
    KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

    KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

    Nasional
    Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

    Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

    Nasional
    DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

    DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com