Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Gedung Baru Tak Mungkin Dibatalkan

Kompas.com - 02/05/2011, 13:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Arwani Tomafi, menegaskan, rencana pembangunan gedung baru DPR tak mungkin dibatalkan lagi. Oleh karena itu, prosesnya akan terus berlanjut. Hanya saja, perubahan desain dan anggaran dimungkinkan.

"Kita sesuai dengan rapat konsultasi pimpinan DPR dan fraksi saja," ungkapnya di Gedung DPR, Senin (2/5/2011).

Menurut politisi PPP ini, keputusan rapat konsultasi sebelum masa reses, April lalu, sudah menjadi keputusan untuk ditindaklanjuti oleh BURT maupun Sekretariat Jenderal DPR. Mundurnya salah satu perusahaan pemenang tender prakualifikasi juga tak bisa membatalkannya. Pasalnya, Tomafi mengatakan, syarat peserta minimal adalah tiga perusahaan.

Seperti diketahui, salah satu perusahaan peserta tender, PT Duta Graha Indah (DGI), menyatakan mundur dari proses yang berjalan. Dengan mundurnya PT DGI, masih tersisa empat peserta. Menyikapi keberatan masyarakat terhadap rencana pembangunan gedung baru, Tomafi mengatakan, perubahan masih dimungkinkan. Hanya saja, perubahan harus didasarkan pada prosedur formal. Langkah awalnya adalah menerima kajian teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

"Semuanya mungkin. Kajian ulang itu tergantung PU, ini urusan teknis. Perubahan desain mungkin, tapi hasil rapat konsultasi itu kan masih yang kemarin. Kita harap pimpinan DPR bisa menindaklanjuti hasil rapat konsultasi dengan arif," tandasnya.

Pekan lalu, Sekretariat Jenderal DPR menyatakan, proses pembangunan gedung baru mungkin saja dimulai kembali dari awal. Desain gedung baru berbentuk "U" terbalik yang sudah ada sejak DPR periode lalu masih bisa berubah. 

Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretariat Jenderal DPR Sumirat mengakui, wacana pembangunan gedung baru yang merupakan kembaran dari Gedung Nusantara I DPR sangat memungkinkan. "Kelihatannya twin tower bisa direalisasikan. Prosedurnya mulai awal lagi," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (28/4/2011). 

Namun, Sekretariat Jenderal DPR akan menunggu hasil kajian dari Kementerian PU. Hasilnya akan keluar sekitar awal Mei. Sementara minggu ini PU baru melakukan evaluasi terhadap kondisi Gedung Nusantara I DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Nasional
    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Nasional
    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Nasional
    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com