Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rosa Mengaku Hanya Disuruh Bosnya

Kompas.com - 28/04/2011, 08:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu tersangka dugaan suap terkait pembangunan wisma atlet Sea Games, Mirdo Rosalin Manullang, mengaku hanya menjalankan perintah atasannya yang seorang politisi untuk menemani seorang pengusaha menemui Sekretaris Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam. 

"Dia hanya disuruh bosnya mendampingi pengusaha dari jasa konstruksi," kata kuasa hukum Rosa, Kamarudin Simanjuntak, ketika dihubungi, Rabu (27/4/2011). Namun, Kamarudin enggan menyebutkan siapa atasan Rosa dan siapa pengusaha yang dimaksud. 

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Rosa sebagai tersangka bersama Wafid dan seorang pengusaha, petinggi dari PT Duta Graha Indah bernama Mohamad El Idris sebagai tersangka. Ketiganya tertangkap tangan sesaat setelah diduga melakukan transaksi suap. 

Kamarudin juga membantah jika dikatakan bahwa Rosa adalah mediator, apalagi inisiator dalam transaksi suap dengan alat bukti cek senilai Rp 3,2 miliar itu. Menurut dia, Rosa hanya karyawan swasta biasa yang menjalankan perintah atasan. "Dia cuma karyawan, tidak punya kemampuam untuk itu. Dia karyawan disuruh ke sana dan kemari oleh pimpinannya, harus mau," ujarnya. 

Ditanya apakah pihak Rosa akan mengajukan permohonan untuk menjadikan atasan Rosa sebagai saksi meringankan baginya, Kamarudin enggan menjawab. "Kita lihat perkembangannya. Nanti dibuktikan di pengadilan," ucapnya. 

Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Wafid, Rosa, dan Idris sebagai tersangkat dugaan suap terkait pembangunan wisma atlet Sea Games di Palembang, Sumatera Selatan. Proyek pembangunan wisma atlet yang menelan Rp 191 miliar itu dikerjakan oleh PT DGI.

 

 

Ikuti juga topik sepak terjang NII merekrut mahasiswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    Nasional
    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    Nasional
    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com