Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi: Usut Tuntas Kasus Wafid Muharram

Kompas.com - 27/04/2011, 13:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengaku, dirinya dan jajaran Kementerian Pemuda dan Olahraga siap memberikan keterangan terkait proyek pembangunan infrastruktur untuk penyelenggaraan SEA Games tahun 2011. Saat ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menelisik kasus dugaan suap yang menjerat Sekretaris Menpora Wafid Muharram, setelah menemukan uang tunai 128.148 dollar AS, 13.070 dollar Australia, 1.955 euro, Rp 73,171 juta, dan cek senilai Rp 3,2 miliar di ruang kerja Wafid.

"Kami memang berharap (kasus) ini diusut secara tuntas sehingga jelas mana yang salah, mana yang benar. Yang penting, tugas kami adalah memastikan semua persiapan-persiapan Sea Games berjalan," kata Andi kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (27/4/2011).

Andi mengatakan, penangkapan Wafid oleh KPK tak mengganggu persiapan pesta olahraga se-ASEAN. Seorang pelaksana harian Sekretaris Menpora telah ditunjuk untuk menggantikan peran Wafid. Saat ini, KPK juga mendalami pula kemungkinan keterlibatan pihak lain terkait dugaan suap tersebut, termasuk atasan Wafid, yaitu Andi Mallarangeng.

"Kami masih mendalaminya," kata Ketua KPK Busyro Muqoddas.

Saat ini, KPK belum berencana memanggil Andi terkait kasus tersebut. Busyro mengatakan, tak tertutup kemungkinan kasus terkait rencana pembangunan wisma atlet di Palembang ini menyeret pihak lain.

"Semuanya, secara umum, korupsi itu struktural. Misalnya, kayak kasus pemadam kebakaran, bawah-bawah-bawah ujungnya kena, kan? Pola korupsi itu sama, struktural," katanya.

Selain Wafid, KPK juga menangkap orang lain yang berinisial WM, MEI, dan MRM. Wafid ditangkap pada Kamis pekan lalu, saat diduga tengah menerima suap dari dua pengusaha. Bersamanya ditemukan cek senilai tak kurang dari Rp 3,2 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com