Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 Orang Diamankan di Beberapa Titik

Kompas.com - 21/04/2011, 18:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan, kepolisian telah menangkap 19 orang yang diduga pelaku bom. Mereka diduga terkait dalam peristiwa ledakan bom di Masjid Adz-Dzikro Mapolresta Cirebon, teror bom buku di Jakarta, dan teror bom yang terjadi di Gading Serpong, Tangerang. Namun, Anton hanya menjelaskan penangkapan yang beberapa di antaranya yaitu dua orang di Aceh, dua orang di wilayah Bekasi, dan enam orang lainnya yang baru saja ditangkap pada Kamis (21/4/2011) pagi tadi, di Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Polri hanya memberikan inisial terduga teroris yang ditangkap di Pondok Kopi, yaitu KS, MA, WR, MG, DT, dan Mr X yang belum diketahui identitasnya.

"Semua ditangkap karena diduga pelaku bom buku, bom Serpong dan bom bunuh diri di Cirebon," ungkap Irjen Anton Bachrul Alam saat dihubungi wartawan, Kamis petang.

Menurut Anton, saat ini tim Detasemen Khusus 88 melakukan interogasi di sebuah tempat yang dirahasiakan. Ia menyatakan, berdasarkan Undang-Undang Terorisme, maka kepolisian memiliki 7 x 24 jam sejak penangkapan untuk menahan dan melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka.

"Dalam pemeriksaan ini, tim Densus 88 akan mendalami semuanya, termasuk mengungkap siapa kelompok yang terkait pengeboman," tukas Anton.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, 19 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka karena diduga terlibat dalam sejumlah rangkaian peristiwa bom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com