Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mapolresta Cirebon Masih Dijaga Ketat

Kompas.com - 17/04/2011, 10:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjagaan ketat masih terlihat di Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, Minggu (17/4/2011), pasca bom bunuh diri di Masjid Adz Zikro, Kompleks Mapolresta Cirebon, Jumat (15/4/2011) lalu. Petugas berseragam lengkap dari Brimob Polda Jabar berjaga di depan pintu gerbang Mapolresta. Tidak ada seorang pun yang diperkenankan masuk ke dalam, termasuk wartawan.

Mapolresta hanya terbuka bagi anggota polisi dan pihak terkait. Sementara untuk pelayanan, dialihkan ke kepolisian sektor (polsek.

"Masih ditutup dulu, belum bisa masuk," ujar petugas Brimob yang berjaga di depan gerbang.

Peristiwa ledakan bom bunuh diri menelan satu korban tewas yang diduga sebagai pelaku bom dan 30 orang lainnya menderita luka ringan, sedang dan berat. Salah satu korban luka berat adalah Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco. Pagi ini, Heru dibawa ke Jakarta untuk menjalani perawatan lanjutan di RS Pusat Pertamina, Jakarta.

Sementara itu, Mabes Polri akan merilis hasil tes DNA yang telah dilakukan terhadap warga Cirebon yang mengaku keluarga orang yang diduga pelaku bom. Hasil tes DNA akan diumumkan siang ini, sekaligus memastikan apakah pria yang tewas dengan tubuh hancur itu adalah M Syarif seperti diduga selama ini.

Seperti diberitakan, pelaku pengeboman diduga bernama Muhammad Syarif. Dia tercatat bertempat tinggal di RT 03 RW 06 Astana Garib Utara, Pekalipan, Kota Cirebon. Dia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Orang tuanya Abdul Gafur dan Sri Mulat. Data tersebut didapat dari salinan Kartu Keluarga yang dipegang Ketua RT 03, Supandi. Polri juga telah merilis ciri-ciri pelaku, yakni berjenis kelamin laki-laki, ras mongoloid, golongan darah O, umur antara 25 dan 35 tahun, tinggi 181 cm, berat 70 kg, kulit kuning langsat, dan nomor sepatu 43 (10 inci).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com