Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rosihan Anwar dan Musim Gugur Jurnalisme

Kompas.com - 14/04/2011, 20:11 WIB

Oleh: Hariadi Saptono

KOMPAS.com — Tahun 1968, dia pergi ke Eropa. Di sana, ia menemukan Eropa yang makmur tengah diliputi salju. Dicermatinya. Dicatatnya. Sekarang (2006), ketika usianya 84 tahun, ia menyaksikan musim gugur itu di Indonesia: musim gugur jurnalisme.

Dalam hatinya, jujur dia mengakui, etika dan etos jurnalisme, yaitu para wartawan dan kinerja perusahaan pers Indonesia sekarang, disebutnya telah kehilangan ideologi. Saya teringat, betapa pemandangan alam dan pergantian musim bisa menjadi topik untuk tajuk rencana. Surat kabar New York Times biasa melakukan hal ini.

Lalu dikutipnya tajuk New York Times: "Musim semi ialah semuanya gairah dan awal, musim panas ialah pertumbuhan dan perkembangan. Musim gugur ialah prestasi yang tersimpulkan, padi-padian yang telah dipanen, buah apel yang telah matang, dan buah anggur yang telah diperas." (Menulis Dalam Air, 1983, hal 226-227).

Keadaan Eropa yang makmur tidak menghanyutkannya. Rosihan pada bagian lain menyambung dengan sajak A Hashymy: Di mana kayu berbuah ranum/Serta kesuma semerbak harum/Di sanalah badanku lahir ke dunia/Tetapi/Di mana rakyat berwajah muram/Bercucur peluh siang dan malam/Di situlah pula daku berada.

Sesudah Presiden Soeharto lengser pascareformasi, dan SIUPP (surat izin usaha penerbitan pers) dihapuskan, kebebasan pers mulai bersemi dan mencari arah. Tetapi, pers pada umumnya telah kehilangan tujuannya.

Rosihan Anwar (84), wartawan sepuh tiga zaman, pendiri Majalah Siasat (1947-1957), dan pendiri serta mantan Pemimpin Redaksi Harian Pedoman (1948-1961, dan 1968-1974), kini lebih banyak tinggal di kediamannya Jalan Surabaya No 13 Jakarta.

Ia masih tetap mengaku sebagai wartawan, free lance. Bertahan terus membaca, mendengarkan siaran radio dan televisi luar negeri, serta menulis semata agar tidak pikun, dan tetap punya uang di usia sepuhnya.

Pagi ini, 6 Mei 2006, "mahaguru" jurnalistik bagi wartawan Indonesia itu memperoleh gelar akademik doctor honoris causa (Dr HC) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Menurut Rosihan, krisis ideologi ini karena pers dan wartawan muda sekarang tidak punya ideologi. Di Amerika muncul wacana, ini zaman the end of history, zaman the end of ideology.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Nasional
    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com