Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Firenze dan Gembok Cinta...

Kompas.com - 07/04/2011, 08:54 WIB

Petugas memarahi saya karena berani mengambil gambar, sementara saya berkeras bukan salah saya, karena rekan kerja dia yang mengizinkan saya melakukannya. Saya keluarkan kartu pers saya, wanita berambut kelam di depan saya tak mau tahu. Malah saya jadinya diancam. Weleh-weleh, kok jadi rame ya? Pikir saya.

Toh, akhirnya saya mengalah, sudahlah pikir saya, ke sini kan untuk ajak anak-anak liburan, malah yang ada lihat ibunya adu mulut, ya enggak lucu juga jadinya. Tapi yang bikin saya sedikit keki, di sepanjang lorong, banyak turis lainnya yang asyik saja jepret sana-sini dengan kamera mereka dan beberapa petugas cuekkkkk membiarkan. Nasib!

Akhirnya yang ada saya ambil gambar dengan diam-diam. Wuihhh, ambil gambar patung museum serasa paparazzi untuk selebritis jadinya....

Gembok cinta

Melihat lukisan beratus-ratus, dari satu ruangan ke ruangan lainnya, cukup melelahkan. Saatnya mencari makan siang. Kami pun berjalan berempat di atas jalanan berbatu. Melewati Sungai Arno, menapaki jembatan tua. Salah satu yang unik di Firenze, ada beberapa tempat di mana terdapat gembok terkunci dipasang orang di daerah tertentu. Tepatnya dekat dengan Sungai Arno. Ada satu rantai besi penuh dengan kunci gembok bagaikan kalung gembok jadinya, ada juga yang dipasang orang di atas Jembatan Vecchio di pagar yang mengelilingi sebuah patung bersejarah.

Saya tanya, kepada penjual suvenir setempat, tapi jawaban mereka juga tak terlalu jelas. Hanya dari kesimpulan yang bisa saya ambil, yaitu gembok besi menandakan kekalnya ikatan cinta sepasang manusia. Ada juga yang membuang gembok besi tersebut ke dalam Sungai Arno agar hubungan cinta mereka berjalan lancar. Beberapa gembok besi setelah saya teliti memang ada yang terukir atas dua nama. Dan menurut penjual setempat, sebenarnya pemerintah sudah melarang orang untuk menempelkan gembok di rantai dan pagar sepanjang Sungai Arno, tapi peraturan ini tak digubris para pasangan yang sedang kasmaran.

Bisa jadi, pemerintah juga mendiamkan hal tersebut karena tradisi aneh ini malah menarik perhatian para wisatawan.

Pintu surga emas

Setelah secangkir kopi pahit tertelan begitu nikmat dalam tenggorokan mengakhiri santapan makan siang, kami melanjutkan perjalanan untuk melihat pintu surga. Pintu surga yang berada pada bangunan San Giovanni Battista, yaitu bangunan pembaptisan yang dibangun sekitar abad ke-14-15 sesudah abad Masehi dan masih satu daerah dengan gereja Santa Maria del Fiore. Hanya kemarin kami tak sempat melihat tempat baptis ini dan juga mengagumi ukiran pintu surga berhubung hujan turun.

San Giovanni Battista adalah sebuah bangunan bersegi delapan dari dinding marmer berwarna putih, hijau dan merah jambu dengan atap berbentuk piramid. Setelah membayar karcis masuk, kami berempat langsung disambut dengan lukisan keemasan yang memenuhi seluruh atap langit. Setelah dilihat dari zoom kamera saya, ternyata lukisan emas tersebut berupa mozaik, saking kecilnya setiap potongan yang disambungkan hingga tak terlihat lagi bagaikan sebuah rangkaian mozaik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com