Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Choi: Gedung Baru Belum Perlu

Kompas.com - 29/03/2011, 18:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR asal Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Effendi Choirie, yang akrab disapa Gus Choi, meminta agar DPR menunda rencana pembangunan gedung baru dengan anggaran tak kurang dari Rp1,2 triliun. Ia mengatakan, sebagai wakil wakyat, DPR harus mendengarkan aspirasi masyarakat yang menolak pembangunan gedung tersebut.

"DPR memang sudah memutuskan membangun gedung itu dengan berbagai alasan. Tetapi, ketika rakyat menolak, menurut saya sebagai wakil rakyat yang baik, mereka harus menundanya," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (29/3/2011).

Penundaan rencana pembangunan tersebut juga, menurutnya, dapat dijadikan salah satu upaya agar memperoleh kembali kepercayaan publik yang saat ini sudah terkikis. "Saat ini kan DPR sudah dinilai buruk di mata publik. Nah, dengan penundaan itu, menurut saya, dapat mengembalikan citra baik DPR nantinya," ujarnya.

"Tidak salah lah, jika harus ditunda selama dua, tiga, empat, sampai lima tahun, sampai rakyat memahami bahwa memang perlu dibangun. Toh, hal itu sekarang ini tidak terlalu penting juga, dan tidak butuh-butuh amat lah," lanjut Gus Choi.

Seperti diberitakan, rencana pembangunan gedung baru DPR ini memang telah menuai kontroversi sejak pertengahan tahun lalu. Selain dana Rp 1,2 triliun yang dinilai terlalu besar, sejumlah fasilitas yang akan melengkapi gedung tersebut juga menuai kritik. Akibat derasnya kritik publik, rencana pembangunan yang ditargetkan dimulai pada Oktober 2010 lalu akhirnya ditunda. Sekretariat Jenderal DPR, Jumat lalu, akhirnya memastikan bahwa proses pembangunan akan dimulai 22 Juni 2011. Saat ini, DPR akan memulai proses tender yang diikuti 11 perusahaan yang sudah mendaftarkan diri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com