Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusuf Bertemu Elite PKS?

Kompas.com - 23/03/2011, 14:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Yusuf Supendi, dikabarkan akan bertemu dengan pimpinan PKS hari ini, Rabu (23/3/2011). Nama Yusuf Supendi hangat diperbincangkan dalam sepekan terakhir, setelah ia melaporkan sejumlah elite PKS ke Badan Kehormatan DPR dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas tudingan dugaan penggelapan dana kampanye Pilgub DKI Jakarta 2007. Konfirmasi pertemuan antara Yusuf dan elite PKS disampaikan pendampingnya, Adi, saat dihubungi wartawan, siang ini.

"Saat ini, saya tidak bisa membocorkan isi pertemuan rahasia. Nantilah akan saya kabarkan kalau sudah selesai," katanya.

Adi juga mengiyakan ketika ditanya apakah pertemuan tersebut kemungkinan akan membahas islah atau perdamaian antarkedua pihak.

"Mungkin soal itu (islah), tapi saya tidak tahu pasti. Saya sendiri tidak tahu ending-nya," katanya.

Terkait lokasi pertemuan Yusuf dan elite PKS tersebut, Adi juga merahasiakannya. "Yang jelas masih di Jakarta. Nanti saya akan kasih tahu. Mohon sabar," katanya menandaskan.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fachri Hamzah membantah adanya rencana pertemuan Yusuf dengan para elite PKS hari ini.

"Enggak ada. Masalah itu tidak perlu bertemu. Sudah dipastikan tidak ada," katanya, di gedung DPR.

Hanya saja, menurut Fachri, hari ini para elite PKS akan menggelar rapat di Kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dengan dipimpin Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Rapat akan digelar pukul 14.00.

Yusuf Supendi adalah mantan politisi PKS yang juga pendiri Partai Keadilan yang sekarang menjadi Partai Keadilan Sejahtera. Ia menuding sejumlah elite PKS melanggar kode etik anggota parlemen dan menggelapkan sejumlah dana. Tudingan tersebut berlanjut pada upaya Yusuf melaporkan Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta ke KPK atas dugaan penggelapan Rp 10 miliar dana kampanye Adang Daradjatun saat Pilgub DKI 2007. PKS menganggap tudingan Yusuf tersebut merupakan bagian serangkaian serangan terhadap PKS pascapilihan sikap PKS yang mendukung pengguliran hak angket kasus perpajakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com