JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Istana Kepresidenan RI membenarkan terjadinya pembatalan komunikasi antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada Jumat (11/3/2011). Namun, pihak Istana tidak menjelaskan mengapa pembicaraan tersebut dibatalkan.
"Saya kira penjadwalan (kembali) komunikasi per telepon yang dilakukan Bapak Presiden dengan kepala negara lainnya adalah hal yang biasa dan memang kadang-kadang itu terjadi," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (15/3/2011).
Seperti diberitakan sebelumnya, pembatalan tersebut dilakukan setelah kawat-kawat diplomatik AS yang melaporkan kepada Washington bahwa Yudhoyono dan keluarganya terlibat korupsi terkuak di media. Harian Australia, The Sydney Morning Herald, Selasa (15/3/2011), melaporkan, rencana pembicaraan telepon tersebut telah diatur sebelum harian yang sama dan koran Australia lainnya, yaitu The Age, menerbitkan tuduhan-tuduhan dalam kawat-kawat diplomatik AS, Jumat lalu, yang diperoleh dari Wikileaks.
Tuduhan-tudahan dalam kawat itu telah dibantah Yudhoyono dan sejumlah orang yang dikutip kawat-kawat itu sebagai sumber.
"Obama seharusnya menelepon Yudhoyono pada hari Jumat, tetapi ketika kasus Wikileaks tersebut mencuat, pembicaraan itu pun tidak terjadi," kata sumber terpercaya harian tersebut.
Masih menurut sumber itu, tujuan awal pembicaraan telepon itu adalah untuk membahas KTT Asia Timur yang akan datang, yang akan diselenggarakan di Indonesia. AS dikatakan membatalkan rencana telepon setelah berdiskusi dengan para pejabat dari Istana Presiden.
Ketika dikonfirmasi apakah pembatalan tersebut dikarenakan Yudhoyono berang atas sikap diplomat AS, Julian hanya mengatakan, "Saya kira Beliau cukup bijak untuk menyikapi apa yang terjadi".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.