Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembocornya Orang Lingkar Satu Presiden?

Kompas.com - 13/03/2011, 14:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kisruh pemberitaan The Age dan The Sydney Morning Herald yang menyebutkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyalahgunakan kekuasaannya selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia mengundang reaksi berbagai pihak.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bahkan menegaskan bahwa publik seharusnya kembali pada substansi isi dari pemberitaan yang berasal dari bocoran kawat diplomatik pembicaraan Duta Besar AS di Indonesia tersebut.

Ia menduga ada pihak di lingkar terdekat Presiden yang membocorkan informasi penting negara kepada pejabat Amerika Serikat. Pasalnya, Duta Besar AS di Indonesia, Scott Marciel, sama sekali tidak membantah isi pembicaraan itu.

"Kalau kita perhatikan pernyataan Duta Besar AS, dia hanya sesalkan bagaimana kawat rahasia bisa bocor, dia tidak katakan substansinya. Justru soal bocornya ini yang harus Pemerintah Indonesia pertanyakan, kenapa info-info itu bisa bocor. Dari mana kedutaan dapat info itu," ungkap Muzani, Minggu (13/3/2011) di sela-sela resepsi pernikahan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin di kantor PP Muhammadiyah, Menteng.

Ia pun menegaskan bahwa pihak Istana jangan hanya mengklarifikasi pemberitaan yang ada, tetapi lebih jauh harus mencari pihak yang dengan cerdik berhasil mendapatkan informasi penting dan membocorkannya ke pihak asing. "Pasti ada orang dalam lingkar satu SBY yang jadi informan AS dan membocorkan gerak-gerik Presiden," ucap Muzani.

Muzani khawatir di antara orang-orang terdekat Presiden ada penyusup agen asing yang menjadi pihak pembocor informasi. "Presiden harus mencari siapa di antara mereka yang menjadi agen asing. Harus dicari itu," ucapnya. "Tidak usah gugup kebakaran jenggot. Tenang, cari dulu siapa. Presiden pasti tahu orang-orangnya ada di sekitar dia."

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menyesalkan kebocoran dokumen-dokumen atau pembicaraan-pembicaraan pejabat AS ke publik. Ia mengaku bahwa itu merupakan hasil observasi di lapangan dan pendapat pribadi pejabat AS yang masih harus diuji kebenarannya.

Hillary melalui siaran pers yang dirilis Kedubes AS menyatakan permohonan maaf yang mendalam kepada Presiden Yudhoyono dan rakyat Indonesia. Adapun akibat bocornya kawat diplomatik AS di WikiLeaks, dua surat kabar Australia, The Age dan The Sydney Morning Herald, memublikasikan berita tentang penyalahgunaan kekuasan Presiden Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

    Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

    Nasional
    KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

    KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

    Nasional
    Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

    Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

    Nasional
    Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

    Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

    Nasional
    Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

    Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

    Nasional
    Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

    Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

    Nasional
    Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

    Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

    Nasional
    PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

    PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

    Nasional
    Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

    Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

    Nasional
    Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

    Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

    Nasional
    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Nasional
    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Nasional
    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Nasional
    Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

    Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

    Nasional
    Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

    Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com