Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Gosip, Istana Gunakan Hak Jawab

Kompas.com - 11/03/2011, 11:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Istana Kepresidenan RI secara tegas mengatakan bahwa berita utama harian nasional Australia, The Age, yang bertajuk "Yudhoyono Abused Power" tak lebih dari gosip. Pihak Istana Kepresidenan mengatakan tengah mempertimbangkan beberapa opsi guna merespons pemberitaan tersebut.

"Ada beberapa opsi. Bisa hak jawab. Ini, kan, sudah jelas informasi yang tidak benar. Kita akan benahi. Yang pasti, sejauh pantauan kita, tidak ada nilai kebenaran dalam pemberitaan tersebut," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, kepada para wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/3/2011).

Faiza mengatakan, Pemerintah RI telah melakukan komunikasi dengan Pemerintah AS dan juga Kedubes AS. Informasi yang disampaikan Kedubes AS, dan dikirim ke Washington DC, masih sebatas hal yang perlu diklarifikasi.

Faiza juga mengutarakan, tak hanya Indonesia, bahkan banyak negara-negara besar yang meragukan kesahihan informasi yang diungkapkan WikiLeaks. "Cobalah lihat reaksi berbagai negara besar. Bahkan Rusia, Timur Tengah mempertanyakan kebenaran dari informasi yang terkesan mengada-ada," katanya.

The Age, mengutip informasi WikiLeaks memberitakan, Yudhoyono secara pribadi telah campur tangan untuk memengaruhi jaksa dan hakim demi melindungi tokoh-tokoh politik korup dan menekan musuh-musuhnya serta menggunakan badan intelijen negara demi memata-matai saingan politik dan, setidaknya, seorang menteri senior dalam pemerintahannya sendiri.

Kawat-kawat itu juga merinci bagaimana mantan wakil presiden Jusuf Kalla pada Desember 2004 dilaporkan telah membayar jutaan dollar AS, sebagai uang suap, agar bisa memegang kendali atas Partai Golkar. Kawat-kawat itu juga mengungkapkan bahwa istri Presiden, Kristiani Herawati, dan keluarga dekatnya ingin memperkaya diri melalui koneksi politik mereka.

Ikuti juga liputan: "Krisis Timur Tengah"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com