Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayus Urusi Wajib Pajak Perusahaan Asing

Kompas.com - 22/02/2011, 20:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Terpidana mafia pajak Gayus Tambunan, disinyalir juga mengurusi wajib pajak perusahaan-perusahaan asing yang termasuk dalam daftar 44 perusahaan dari 151 yang tercatat selama ini.

Berdasarkan informasi dari mantan kuasa hukum Gayus, Adnan Buyung Nasution, ada kemungkinan uang yang dimainkan dalam pengemplangan pajak perusahaan asing juga mengalir pada bagian keuangan perusahaan-perusahaan tersebut. Namun Buyung tidak menjelaskan nama-nama perusahaan asing yang juga menikmati dana pajak Indonesia tersebut.

"Kalau dari informasi yang saya peroleh uang-uang yang dimainkan dalam pengemplangan pajak perusahaan asing uang itu juga dibagi pada bagian keuangan perusahaan asing. Jadi tidak mustahil orang-orang di perusahaan asing itu juga bisa terima bagian," ungkap Buyung di Graha Niaga, Selasa (22/02/2011).

Menurutnya, jika benar perusahaan-perusahaan asing turut menikmati pajak itu, berarti mereka pun dapat dituntut perkara tindak pidana korupsi di negaranya masing-masing. Hal ini karena setiap negara mempunyai undang-undang sendiri yang mengatur tentang korupsi.

Keterlibatan perusahaan asing lanjut Buyung, bisa juga diusut segera asal Pemerintah mau bertindak. "Kalau mereka terima uang itu juga, mereka bisa dituntut di Amerika atau di negaranya. Karena negara lain juga punya undang-undang korupsi. Jadi bisa diusut hal itu tinggal kemauan politik pemerintah," tuturnya.

Buyung mengatakan, perusahaan asing juga harus ikut diusut bukan hanya perusahaan Bakrie yang sering dikatakan terlibat kasus mafia pajak Gayus. Hal ini agar menghormati hukum, dimana semua orang diperlakukan sama di mata hukum.

"Nah saya kira itu lebih bermanfaat proses hukum dan juga kepentingan masyarakat, ingin ditegakkannya hukum. Semua orang diperlakukan sama juga jangan hanya pada perusahaan Bakrie. Yang lain juga dibongkar. Termasuk perusahaan-perusahaan asing," tegas Buyung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com