Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Ikhlas Diceraikan Demokrat

Kompas.com - 22/02/2011, 14:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengaku Partai Golkar siap jika Partai Demokrat melepas Partai Golkar dari keanggotaan di Sekretariat Gabungan pascapembahasan usulan hak angket perpajakan dalam rapat paripurna DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/2/2011).

"Ya apa boleh buat, kalau kami tidak dikehendaki di Setgab, Golkar akan mengikhlaskan diri. Bagaimanapun, hitung-hitungannya akan kami pikirkan kemudian," kata Priyo di gedung DPR, Jakarta, Selasa.

Kendati demikian, ia menambahkan, selama ini Partai Golkar telah berperan sebagai anak baik di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Priyo meminta agar sikap Partai Golkar yang bertentangan dengan Partai Demokrat dalam menyetujui usulan hak angket tidak disalahartikan. Tujuan Golkar semata-mata untuk memperbaiki sektor-sektor perpajakan.

"Tujuan kami baik, memberantas mafia perpajakan, menambal kebocoran sekian triliun rupiah dari pajak, dan memperbaiki sistem perpajakan yang dinilai bolong-bolong. Apakah ini harus disalahkan? Mestinya tidak," ucap Priyo.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan siap jika harus melepas partai koalisi anggota Setgab. Menurut Anas, akan tidak elok jika anggota Setgab yang merupakan gabungan partai koalisi terlalu sering berbeda pandangan.

Terkait dengan hal itu, Priyo mengatakan bahwa Partai Golkar menghormati pernyataan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Namun, menurut Priyo, perbedaan pendapat antarpartai yang tergabung dalam Setgab merupakan suatu hal yang diperbolehkan. "Tidak perlu ditekan akan ada risiko ini dan itu," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com