Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hongkong Memang Surga Belanja...

Kompas.com - 14/02/2011, 11:11 WIB

Tipe makanan di Hongkong. Mungkin ini yang paling menyebalkan bagi saya selama di Hongkong. Aduuh, makanannya semua serba mengilat klimis alias berminyak. Nasi goreng saja sampai berkilau, coba bayangkan. Bebek asap juga minyaknya ke mana-mana, bahkan dim sum yang kukusan pun tampak bak permata (kinclong boooo). Aduuuh....

Enggak tahu saya makan salah tempat atau gimana, tapi selama 3 hari, saya hanya menemukan makanan enggak berminyak dua kali. Itu pun di Hongkong Island yang merupakan restoran lokal Hongkong dan satu lagi di Lantau Island, saat makan di food court yang menjual makanan khas Taiwan. Oya, waktu di resto bernama Tsui Wah yang menjual makanan lokal Hongkong di kawasan Causeway Bay, Hongkong Island, Anvin yang sedang flu ingin sekali makan sesuatu yang berkuah hangat. Dia pilih menu sup seafood. Ternyata waktu keluar, kuahnya mirip "jangan asem surabaya". Pas dicoba, rasanya asli rasa jangan asem ha-ha-ha... cuma beda isi.

Kalau jangan asem surabaya isinya sayur-mayur, maka kalau di sini isinya udang, ikan, cumi, dan aneka hewan laut lainnya he-he-he…. Anvin, teman, pun cuma komentar, "Salah makan terus di Hongkong iki." Mungkin nanti jika Anda melancong ke Hongkong tanpa tour guide seperti kami, kata-kata tersebut juga pasti akan sering terlontar. So, be happy, be seru aja.

Setelah dipikir-pikir, mungkin minyak memang kebutuhan badan orang yang tinggal di Hongkong. Di sini kan udaranya sejuk dan berangin, jadi badan perlu dihangatkan. Caranya? Ya, dengan minyak di makanan. Toh, buktinya saya enggak melihat orang gemuk kan di sini, meski mereka makannya minyak. Orang-orang tua juga sehat-sehat. So, nikmati aja kalau ke sini. Toh kawan kami, Ailen, yang sekolah di sini, juga akhirnya terbiasa, bahkan cenderung suka.

Oya, sekadar kasih tahu aja. Enggak tahu kebetulan atau memang begini adanya, tiga kali memesan makanan berdaging sapi, rasa sapinya kenyal sekali dan berminyak. Saya tidak suka. Jadi akhirnya saya memutuskan untuk selalu memesan ayam.

Namun ada satu hal yang sama di Makau dan Hongkong soal makan di resto. Kita selalu diberi minuman teh pahit hangat setiap kami memesan makanan. Jadi, tinggal bayar makanannya saja, minumannya tetap teh pahit, he-he-hee.… Soalnya teh ini kan juga berfungsi untuk meluruhkan lemak yang sudah termakan tadi. Jadi saran saya, mending enggak usah pesan minuman lain. Mungkin ini juga jadi salah satu alasan kenapa di Makau dan Hongkong, saya tidak melihat orang gemuk di jalanan. Ya, selain ke mana-mana jalan kaki, minumnya juga teh pahit china.

Inilah tips bagi Anda untuk mengatasi rasa mual dari hidangan yang berminyak ini. Beginilah cara makan orang Hongkong, setelah beberapa sendok langsung minum dengan teh panas yang selalu disediakan gratis oleh rumah makan. So please, buat yang belum terbiasa, tidak usah memesan minuman selain teh hangat. Karena minuman gratisan ini adalah senjata paling ampuh yang dapat meluruhkan lemak minyak dari kerongkongan Anda.

Oya, seperti di Makau juga, masalah mencari sarapan di Hongkong juga bukan perkara mudah. Kota ini masih hidup hingga hampir subuh. Praktis, pagi hari kota masih sepi. Makanan yang ada paling-paling roti dan bubur, paling bagus mi. Daftar menunya pun pakai bahasa mandarin semua. Namun keuntungan di Hongkong, mereka masih bisa bahasa Inggris, meski enggak semua.

Harga makanan di Makau dan Hongkong hampir sama. Rata-rata makanan bernasi 25-35 dollar Hongkong. Yang menyenangkan di Hongkong dan Makau pula, harga makanan di mana saja sama, tidak peduli di mal, di kedai, di tempat wisata, semua harga sama. Yang membedakan harga hanya apakah resto besar atau resto kecil.

Beda sama di Indonesia yang kalau sudah masuk tempat wisata, harga air mineral saja mahal banget. Kalau di sini enggak, semua harga di semua tempat rata-rata sama. So, kalau mau berwisata, enggak usah bawa botol air mineral berat-berat, toh harganya sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com