Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo Sarankan Ahmadiyah Jadi Agama Baru

Kompas.com - 10/02/2011, 12:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mendorong Ahmadiyah untuk segera mendeklarasikan diri sebagai agama baru saja. Hal ini diungkapkannya sebagai salah satu solusi atas peristiwa penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah yang terjadi berulang kali.

"Persoalan Ahmadiyah sangat rumit. Di satu sisi ajaran yang disampaikan tertera dalam keyakinan Ahmadiyah bisa dianggap suatu yang mencemaskan bagi pemeluk agama Islam. Kita sarankan Ahmadiyah mendeklarasikan sebagai agama baru karena peliknya persoalan," katanya di Gedung DPR, Kamis (10/2/2011).

Jika ini terwujud, dengan demikian Ahmadiyah tak akan bisa lagi diburu dan diadili dengan semena-mena seperti sekarang ini karena sudah dijamin oleh keyakinannya.

Sementara itu, solusi lain yang ditawarkan Priyo adalah Ahmadiyah mendeklarasikan diri sebagai bagian dari Islam, tetapi dengan syarat merevisi akidah-akidah yang bertentangan dengan ajaran Islam.

"Karena di Timur Tengah, seperti Pakistan, Ahmadiyah dilarang. Tapi saya tak sampai hati melarang," tandasnya.

Keberadaan Ahmadiyah di Indonesia menuai protes dari sebagian masyarakat Indonesia. Ajaran Ahmadiyah yang menyebut pendirinya, Mirza Ghulam Ahmad, sebagai nabi seperti halnya Nabi Muhammad dipandang sebagai penyimpangan dalam ajaran Islam.

Protes atas keberadaan Ahmadiyah berujung pada sejumlah tindakan anarki terhadap para pengikut Ahmadiyah di sejumlah tempat di Indonesia. Terakhir, tiga anggota jemaah Ahmadiyah tewas dalam bentrokan dengan warga yang terjadi di Cikeusik, Pandeglang, Banten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com