Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Tindak Tegas Pelaku Kerusuhan

Kompas.com - 09/02/2011, 13:51 WIB

KUPANG, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan aparat keamanan enindak tegas pelaku kerusuhan, termasuk aktor di balik peristiwa Temanggung, Jawa Tengah. Siapa pun di negeri ini, menurut Presiden, tidak dibenarkan melakukan tindakan melanggar hukum secara sepihak terhadap orang lain, termasuk merusak rumah ibadah.

Seperti diberitakan, dalam satu pekan terakhir terjadi aksi kekerasan berkaitan dengan kehidupan antar-umat beragama. Tindakan ini membawa kemunduran bagi kerukunan antar-umat beragama yang telah dibina selama ini.

Hal ini disampaikan Presiden pada peringatan Hari Pers Nasional Ke-65 di Aula El Tari, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (9/2/2011).

Turut hadir pada kesempatan itu para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Wakil Perdana Menteri Timor Leste, tokoh pers Timor Leste, Ketua Persatuan Wartawan Malaysia, pemimpin organisasi pers se-Indonesia, tokoh pers nasional, wartawan, dan para gubernur serta pejabat daerah.  

Presiden menyatakan penyesalannya atas kerusuhan di Temanggung. Semestinya, peristiwa itu bisa dicegah kalau semua unsur pemerintah, baik ketua RT/RW, kepala desa, camat, lurah, pemerintah kabupaten/kota, maupun pemerintah provinsi, bekerja sama dengan aparat Polri dan komando teritorial untuk mengantisipasi kejadian itu.  

"Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote, tidak ada wilayah yang tidak ada kepala desa atau camat. Semua ada pemerintahan. Mereka harus bekerja melindungi dan mengayomi masyarakat.  Jika semua unsur pemerintah bekerja maksimal, kejadian di Temanggung dapat dicegah," katanya.

Presiden bersama rombongan menteri hari ini juga akan bertemu para bupati, anggota DPRD, dan tujuh gubernur. Sore ini rombongan Presiden akan ke Soe dan bermalam di sana. Lusa, rombongan Presiden melanjutkan perjalanan darat ke Atambua dan bermalam di barak Batalyon 744/Atambua.

Presiden akan membantu masyarakat NTT di bidang peternakan, rumput laut, garam, dan pariwisata dengan dana sekitar Rp 6,6 triliun, yang dikucurkan dalam tahun ini, dari APBN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Nasional
    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    Nasional
    Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Nasional
    6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

    6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

    Nasional
    Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

    Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

    Nasional
    PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com