JAKARTA, KOMPAS.com — Wacana perombakan kabinet (reshuffle) kembali muncul. Ketua Bidang Politik DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan, ada sinyal bahwa reshuffle terjadi dalam waktu dekat. Sinyal itu, kata Priyo, dikirimkan sejumlah elite Partai Demokrat.
"Kami mendapat kabar dari Istana dan petinggi Demokrat bahwa ada tanda-tanda reshuffle. Kami, kan, hanya mencium keinginan itu, tidak tahu kapan akan terjadi," kata Priyo seusai menghadiri sebuah acara di Jakarta, Minggu (6/2/2011).
Menurut dia, berdasarkan sinyal yang dikirimkan, Presiden melakukannya dalam waktu tidak terlalu lama. "Namun, kami tidak tahu juga karena semuanya hak prerogatif Presiden. Hanya, 'naga-naganya' dalam waktu dekat," ujar Wakil Ketua DPR ini.
Secara terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy mengatakan, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden. Akan tetapi, ketegasan Presiden diperlukan untuk meredam desakan melakukan reshuffle.
"Mengingat banyak yang menyuarakan reshuffle dan justru kader-kader partainya Presiden (Partai Demokrat) sendiri. Ketegasan Presiden akan menjawab spekulasi berkelanjutan apakah reshuffle hanya wacana pihak-pihak tertentu atau memang benar keinginan Presiden yang diekspresikan melalui pihak-pihak tertentu tersebut," kata Rommy.
Namun, jika wacana reshuffle hanya untuk kepentingan Partai Demokrat, ia menilai hal itu tidak bijak jika terus-menerus diwacanakan ke publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.