Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Jam Hanya Bahas Bibit-Chandra

Kompas.com - 02/02/2011, 13:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Panitia Pengawas Kasus Bank Century dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menghabiskan waktu lebih dari dua jam hanya untuk mendiskusikan kehadiran pimpinan KPK Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah dalam rapat tersebut.

Setelah perdebatan panjang dan lobi yang digelar oleh perwakilan fraksi dalam Panitia Pengawas Kasus Bank Century, di Gedung DPR, Rabu (2/2/2011), Panwas akhirnya memutuskan melanjutkan rapat.

Namun, agenda rapat hanya mendengarkan paparan KPK dan BPK yang disampaikan Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Ketua BPK Hadi Purnomo. Sesi pendalaman ditunda  sampai hasil paripurna tentang sikap dewan terhadap Bibit dan Chandra diperoleh.

"Dari lobi, kita sepakat melanjutkan mendengarkan apa yang telah disiapkan KPK dan BPK, mempersilakan kepada Ketua KPK dan BPK untuk menyampaikan," ungkap pimpinan rapat Pramono Anung setelah lobi berlangsung.

Pimpinan KPK dan BPK belum mengucapkan sepatah kata pun ketika rapat dibuka dan langsung diwarnai perdebatan pro kontra mengenai Bibit-Chandra. Pramono sempat mengetuk palu menyatakan, Bibit-Chandra diperkenankan hadir tapi tak diizinkan bicara.

Busyro menyatakan keberatan. Ia berpendapat, pimpinan KPK bersifat kolektif kolegial. Oleh karena itu, hak Bibit dan Chandra sama besarnya dengan hak yang dimilikinya. "Kalau yang dikatakan hak bersuara cuma kami, tanpa Bibit dan Chandra, kami dengan resmi menyatakan keberatan," katanya.

Pramono lalu memberikan pilihan kepada anggota Panwas untuk melanjutkan rapat atau menundanya setelah hasil paripurna sebagai sikap DPR RI keluar. Gerindra meminta ditunda, PKB minta ditunda, PPP meminta dilanjutkan. Begitu pula PAN, PKS, PDI-P dan Golkar. Demokrat meminta dilanjutkan.

Untuk memfasilitasi perbedaan ini, maka dilakukan voting yang hasilnya memberikan kesempatan kepada KPK dan BPK untuk menyampaikan hasil temuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com