Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Belum Temukan Pidana Milana

Kompas.com - 21/01/2011, 18:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian hingga saat ini belum menemukan adanya tindak pidana yang dilakukan Milana Anggraeni, istri Gayus Halomoan Tambunan, terkait kasus pemalsuan paspor atas nama Sony Laksono, kepergian ke Bali dan luar negeri, hingga soal paspor Republik Guyana.

"Kami belum dapat menaikkan status menjadi tersangka, perlu alat bukti," ucap Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jumat (21/1/2011).

Boy mengatakan, terkait dua gambar paspor Republik Guyana atas nama Yosep Morris (laki-laki) dan Ann Morris (perempuan) dengan foto mirip Gayus dan Milana, belum ditemukan adanya bukti bahwa Milana membuat atau menggunakan paspor itu.

Seperti diketahui, Polri melalui Kepala Bagian Penerangan yang saat itu dijabat Kombes Marwoto Soeto pernah mengatakan bahwa Milana telah menghancurkan wig dan kacamata yang dipakai Gayus ke Bali. Marwoto mengatakan, penghilangan barang bukti itu atas perintah Gayus.

Ketika ditanya apakah hal itu tidak bisa dijadikan dasar menjerat Milana, Boy menjawab, "Nanti di sidang akan terbukti, apakah benar ia menghilangkan barang bukti".

Johnson Panjaitan, praktisi hukum, menilai, Milana dapat dijerat dengan sangkaan turut serta melakukan tindak pidana yang tercantum dalam Pasal 55 KUHP. "Dia pergi keluar negeri tidak sendiri, tapi bersama istri. Jadi melakukan tindak pidana bersama-sama," katanya kepada Kompas.com.

Seperti diketahui, Hotma Sitompul, pengacara Milana, mengklaim Milana tidak dapat dijerat lantaran hanya ikut suami. Menurut dia, Milana tidak tahu bahwa Gayus keluar negeri dengan menggunakan paspor palsu. "Saya sudah bilang dalam bahasa Jawa, wanita itu swarga nunut neraka katut (kalau istri menurut akan masuk surga, kalau bantah mau akan masuk neraka)," kata Hotma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    Nasional
    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com