Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buyung: Gayus Siap Melawan Balik

Kompas.com - 19/01/2011, 17:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum terpidana mafia pajak Gayus Halomoan Tambunan, Adnan Buyung Nasution, mengatakan, Gayus siap melawan balik mafia pajak lainnya yang belum terungkap.

"Gayus siap melawan balik dan membongkar semua kasus mafia pajak yang lebih besar lagi. Tapi, kami belum tahu akan naik banding atau tidak, karena saat ini Gayus butuh waktu berpikir satu minggu, jadi belum menerima atau menolak putusan tersebut," ungkap Adnan Buyung usai sidang putusan Gayus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/01/2011).

Menurut Buyung, jika perkara-perkara yang lebih besar berhasil dibongkar, maka akan ditemukan uang miliaran bahkan triliunan rupiah milik negara yang dikorupsi para mafia pajak yang kini masih bersembunyi.

Buyung mempertanyakan jumlah perusahaan, yang disebut polisi, ditangani perkara pajaknya oleh Gayus. "Polisi baru keluarkan sekarang daftar nama-namanya (perusahaan), kenapa tidak dari dulu-dulu, sudah setahun kok baru dikeluarkan? Selama ini kenapa didiamkan saja? Katanya Gayus menangani 149 perusahaan dalam surat tugas. Padahal, Gayus hanya menangani 40 perusahaan. Kenapa bisa ada namanya di 149 surat tugas itu," kata Adnan.

Pada bagian lain, menanggapi dugaan paspor palsu atas nama Sony Laksono yang digunakan Gayus berpergian ke luar negeri, Buyung  mengatakan, hal itu adalah rekayasa untuk membuat Gayus seperti penjahat terbesar.

"Paspor kan bisa dibuat sendiri. Itu hanya cara-cara untuk menjadikan Gayus seolah-olah penjahat besar. Satgas, kepolisian dan kejaksaan itu semua pembohong, main rekayasa, pat-pat gulipat, kita semua dibohongi, " tegas Adnan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Nasional
    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    Nasional
    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    Nasional
    Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

    Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

    Nasional
    Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

    Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

    Nasional
    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Nasional
    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    Nasional
    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Nasional
    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Nasional
    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Nasional
    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Nasional
    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Nasional
    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Nasional
    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Nasional
    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com