Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Jakarta Aktifkan Siskamling

Kompas.com - 18/01/2011, 02:49 WIB

Setiap bulan warga membayar iuran kebersihan dan keamanan Rp 10.000 per rumah. Besaran ini tidak sama untuk perkantoran yang ada di situ. Dana itu untuk membayar petugas jaga malam. Ada juga warga yang sukarela berjaga. Kebiasaan ini berlangsung lebih dari 10 tahun. Pembatasan akses keluar-masuk itu membuat pencurian kendaraan bermotor berkurang.

Di permukiman mewah seperti di Kecamatan Menteng, hampir semua rumah mewah dilengkapi petugas satpam pribadi.

Sejumlah warga bermobilitas tinggi yang ditemui kemarin mengaku membawa senjata tajam untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. ”Saya bawa pisau silet di tas. Kalau pulang malam, satu tangan di dalam tas menggenggam silet. Kalau ada yang kurang ajar, saya silet. Biar tahu rasa,” kata Karina (31), pengguna angkutan umum yang berkantor di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.

Ancaman

Ancaman kejahatan terhadap warga terus terjadi, seperti penembakan atas bus transjakarta jurusan Pluit-Pinangranti bernomor polisi B 7282 IV yang terjadi Sabtu (15/1) pukul 20.30. Bus itu terkena lima tembakan yang dilepaskan orang tidak dikenal.

Menurut Kepala Seksi Humas Kepolisian Sektor Metropolitan Penjaringan Ajun Komisaris Teddy, tembakan itu mengenai tutup tangki bus. ”Diduga, motif penembakan ini, saat akan melintas, pelaku terhalang badan bus,” ujarnya.

Setelah memeriksa rumah penembak yang berinisial N, polisi menemukan narkoba, yakni satu drum bubuk putih pembuat ekstasi, 2.738 butir pil happy five, 11.693 butir ekstasi, dan 965,2 gram sabu. ”Kami menduga ada jaringan yang lebih besar di balik ini,” kata Kapolres Metropolitan Jakarta Utara Komisaris Besar Andap Budhi, Senin.

Salah satu kenekatan penjahat terjadi saat aparat Polres Metropolitan Jakarta Barat hendak menangkap dua tersangka pencuri mobil, HM (43) dan TS (38). Mereka menabrak petugas dan mengancam dengan pistol.

”Mereka bertransaksi di wilayah Cibubur, Jakarta Timur. Saat akan ditangkap, tersangka HM yang mengendarai mobil menabrak petugas dan seorang penjual ketoprak,” kata Kapolres Metropolitan Jakarta Barat Komisaris Besar Yazid Fanani, Senin.

Tersangka mengacungkan pistol, yang belakangan diketahui hanya pistol mainan. Setelah melepaskan tembakan peringatan, polisi menembak mobil. Peluru mengenai tangan serta pelipis HM. ”Mereka beberapa kali keluar masuk penjara,” kata Yazid.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com