Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patrialis: Kami Serahkan pada Polisi

Kompas.com - 14/01/2011, 14:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Patrialis Akbar, menyerahkan sepenuhnya penyelidikan dan penyidikan enam petugas Imigrasi yang diduga terlibat pemalsuan paspor tedakwa mafia pajak Gayus Tambunan kepada pihak kepolisian.

Kementrian Hukum dan HAM, katanya, membuka pintu selebar-lebarnya dalam mengungkap kasus pemalsuan paspor atas nama Sony Laksono yang digunakan Gayus ke luar negeri itu.

"Kami serahkan ke kepolisian yang lebih profesional dalam bidang penyelidikan dan penyidikan. Kumham (Kementerian Hukum dan HAM) membuka pintu selebar-lebarnya untuk kepentingan bangsa," ujar Patrialis Akbar di kantornya, Jakarta, Jumat (14/1/2011).

Dikatakan Patrialis, petugas kantor Imigrasi yang terlibat dalam kasus pemalsuan paspor akan dihukum pidana atau administratif sesuai dengan keterlibatannya. "Bagi yang terlibat secara pidana, pertanggungjawabannya pidana. Bagi yang terlibat secara administratif, pertanggungjawabannya administratif," kata Patrialis.

Hari ini, pihak kepolisian memeriksa tiga petugas kantor Imigrasi Jakarta Timur dan tiga petugas kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta di Bareskrim Mabes Polri. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes (Pol) Boy Rafli Amar menyampaikan, ketiga pegawai kantor Imigrasi Jakarta Timur itu adalah Zulkifli (Mantan Kepala Seksi Lalu Lintas), Dagang Suganda (Koordinator Perindustrian Paspor di Imigrasi), Tri Sasongko (Mantan Kasubsi Perizinan). Sementara tiga petugas kantor Imigrasi Bandara adalah Ahmad Jefri, Agus Arif Wicaksono, dan Ketut Satria Widiyaswara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

    Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com