JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Amanat Nasional Bima Arya mengungkapkan, perombakan (reshuffle) kabinet bisa berdampak positif apabila didukung dengan komitmen partai-partai lain yang masuk dalam koalisi.
Ia menuding bongkar pasang kabinet tidak akan berdampak baik apabila partai koalisi berkaki dua. "Positif jika kemudian komitmen diperkuat. Artinya, bisa reshuffle parpol-parpol lain, diperkuat komitmennya. Ada pergantian, tapi kemudian yang diganti itu tetap komit. PKS tetap komit, PPP tetap komit, PKB tetap komit. Itu bagus," ungkap Bima, Rabu (12/1/2011) di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta.
Namun, lanjutnya, reshuffle tanpa penguatan komitmen dari partai koalisi tidak akan berguna. Ia menilai, selama ini hanya kader di kabinet yang solid, tetapi di luar kabinet tidak loyal pada komitmen koalisi.
"Yang di kabinet loyal, yang di luar kabinet nggak loyal, bermain-main dua kaki, mendua. Ya nggak ada gunanya reshuffle. Selama permainan dua kaki itu dihentikan, mau reshuffle mau apa juga ya," Bima menyangsikan. Ketika ditanya lebih lanjut, siapa yang dimaksud bermain dengan dua kaki, Bima enggan menjelaskan. "Ya, publik sudah bisa menilai, lah," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.